Jumat, 10 Januari 2014

3 Pilar Blajar ber-Kandang Domba di Tanah Orang....



Kali ini saya mau buka kartu dikit buat para pembaca blog sakado.. siapa tau tema tulisan saat ini bisa memberikan inspirasi bahwa aspek MODAL bukanlah penghalang dalam mewujudkan suatu mimpi. 

Thn 2014 ini adalah Tahun ke-4 saya blajar dunia ternak secara long distance.. saya tinggal di PondokGede, sementara lokasi perintisan kandang pemberdayaan ternak  yang di mandorin pa Kosim Ahmadi dkk terpisah 180km jaraknya ..


#... Faktor Lokasi Jangan Dijadikan Penghambat Utama Belajar Ternak di Jaman BBM dan FB sekarang ini..(walau faktanya jadi salah satu penghambat), Minimal kita bisa blajar sisi teori, Resiko dan nature bisnis nya dulu, sebelum kondisi memaksa kita untuk bisa terjun langsung... #


Pada Awalnya di 2011, saya "ditemani" lebih dari 25 orang teman kantor untuk terlibat dalam proyek paroan ternak ini.. kebetulan saat itu ada program pengurangan karyawan di tempat saya bekerja.. sehingga buat saya pribadi kejadian tersebut menjadi semacam trigger spesial yang mempercepat akselerasi proses belajar beternak by remote ini... Namun SELEKSI ALAM memang akhirnya yang berbicara, Konsep TERIKAT dan TERLIBAT yang sudah saya gembar gemborkan di awal perjalanan mulai terbukti menjadi "Prosedur Eliminasi by nature" .. 
 
# .... BERDAGANG: titik beratnya kepada hasil/keuntungan instan dan langsung dapat dirasakan (harian).  BERBISNIS: lebih menitikberatkan pada hasil jangka panjang yang lebih besar.....#

... Bagaimana menggabungkan Dagang dan Bisnis dalam
Blajar berkandang di Tanah Orang? Itulah Pertanyaan Penting Menyangkut Masa Depan Proyek Pemberdayaan Ternak ini..


Menginjak TAHUN ke-3, satu per satu teman yang menjadi perintis kandang pemberdayaan mulai berguguran.. Baik karena kecewa bin kapok karena proyek pemberdayaan ini belum pernah cuan.. atau gara-gara banyak kecewa dalam proses dinamika kelompok yang bikin panas mata dan telinga di dalamnya (namanya juga proyek omprengan, alias bakal banyak goncangan selama di perjalanan....)  ataupun faktor UUD yaitu duit investasinya belum balik modal sehingga aspek kepercayaan kepada pengelola lapangan di desa jadi hilang (ini yang paling susah menjembataninya.. ) dan permasalahan lainnya yang membuat kita merasa ga jelas nasibnya..

".... kalo orang desa dagang rugi, yaa wajar.. karena ilmu mereka memang penuh dengan keterbatasan...  "





Entah wajar atau tidak, namun saya pribadi menilai namanya juga proyek memberdayakan masyarakat desa  mungkin sebagian kita terlalu bersemangat dan lupa bahwa ORANG KOTA lah yang harus pantang menyerah memberikan pendampingan secara terus menerus dalam proyek pemberdayaan ternak ini... karena walaupun judulnya pemberdayaan.. namun ilmu yg dibutuhkan di lapangan ternyata tetaplah butuh ilmu-ilmu kantoran, kalo ada skenario yang meleset.. pastilah kesalahan ada di orang kota yang pendidikannya jauh lebih banyak makan bangku pendidikan akibat kurang komplit mendalami resiko-resiko bisnis di duniasapi... bgitulah nasihat Tony_sapi mengenai STUPID COST dalam beternak.. 


  


Singkat cerita.. beruntung saya masih punya segelintir teman generasi awal yang masih percaya (baca : pasrah) akan proyek pemberdayaan ternak ini.. salah satunya Ibu Puspa yg baju kotak-kotak di samping ini.. .. beliaulah sang pemilik lahan yang saya paksa tanahnya dijadikan pilotproject MiniRanch domba..  termasuk juga saya jadikan lokasi buat relokasi kandang dari cileunyi karena lahan pribadi saya terletak di sebelah sentral sapi.. agak beresiko jika MiniRanch Domba  berdekatan dengan kandang sapi.. termasuk dengan tambahan kandang lintas operator di area tersebut..

Dombanya Ust Doni TAF + Kandang Pa Hidayat XL


# ....NUMPANG BLAJAR BERKANDANG DI TANAH ORANG.... #


Akibat tingginya harga bakalan Sapi di awal 2013 yang alu memang menjadi salah satu faktor mengapa proyek pemberdayaan saat ini kita coba fokuskan ke per-KADO-an.. alias karena faktor UUD, Ujung-Ujungnya Duit alias sapi ga kebeli, sehingga target akselerasi kapasitas kandang kambing dan domba menjadi prioritas utama di Proker 2013-2014 ini..  yaaa siapa tahu target merealisasikan proyek BEDAH BUKU dalam ngelmu Domba nya bisa lancar...



Itulah mengapa 3 Pilar yang di tanam di Tanah Orang ini saya harapkan bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.. karena ternyata mimpi blajar ternak secara remote dengan nada dasar SAKADO ini sedikit banyak bisa membawa perubahan sikap dan mental untuk dijadikan bahan persiapan dalam pindah quadrant paska kita tidak lagi jadi orang kantoran.

Walaupun bentuk aktivitasnya masih keroyokan by manajemen omprengan, namun konsep patungan usaha ini ternyata menjadi salah satu solusi agar aspek modal tidak membatasi daya khayal kita dalam berkarya...  (walaupun peluangnya untuk di tiru ditempat lain mungkin 1: 1000 alias saya memang orang yang sangat beruntung bangets bisa kenal warga Desa Babakan Asem yg menjadi mentor beternak by remote ini... )

# Sebetulnya 3 Pilar ini khayalan juga ...... yang saya blm tahu bagaimana merealisasikannya....Namun 4 Semester belajar beternak by remote kepada Bpk Kosim Ahmadi membuat Level Haqqul Yaqin saya atas potensi suatu usaha merubah rumput mejadi uang berada di level yang sangat berbeda ..minimal dari sisi konsep dan keberanian jika ngalamin rugi di lapangan sudah jadi menu sehari hari #


"Muhaimin Iqbal :....Salah satu bukti kebenaran Islam itu terletak pada keadilan hukum-hukumnya sepanjang jaman. Sejak jaman Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wasallam sampai sekarang, orang yang melanggar larangan haji dendanya (dam) tetap menggunakan standar kambing. Demikian pula untuk aqiqah ketika anak kita lahir, tetap menggunakan kambing.....selama syariat Islam tsb terus tegak di muka bumi sampai akhir jaman, maka memelihara sarana untuk penegakannya – antara lain seperti memelihara ketersediaan kambing/domba tersebut – menjadi salah satu pekerjaan terbaik di muka bumi sampai akhir jaman." "


...Contoh Konsep Dagang  & Bisnis Yang Ideal Dalam Beternak..

Lamb_Bank Project.. 


....MyQ BRC....



1 komentar:

  1. Goooooooooooods job..jadi ingin bermitra ni, Mas di daerah mana ni lokasinya

    BalasHapus