Selasa, 24 Mei 2011

Konsep Ber-Jamaah dalam Ber-Kandang

Tidak ada satupun mahkluk ciptaan Allah yang dapat berdiri sendiri, sudah Sunnatullah kita diciptakan untuk selalu tergantung kepada pihak lain.  Sejak Sekolah Dasar kita sudah di ajarkan mengenai kekuatan dari kumpulan LIDI. Bahkan dalam kontek beribadah pun,  kewajiban yang dilaksanakan secara berjamaah memiliki kredit point yang lebih besar dibandingkan jika dilakukan secara individual.

Namun tidak selamanya Berhimpun akan menjadi suatu kumpulan Jamaah, jika tidak ada pihak yang mengarahkan, bisa jadi kita akan terjebak membentuk suatu GEROMBOLAN..  kalo ustadz bilang pake bahasa mimbarnya adalah “….sesungguhnya tidak ada Islam tanpa Jamaah, tidak ada Jamaah tanpa Kepemimpinan dan tidak ada kepemimpinan tanpa Ketaatan”

Itulah prasyarat khusus sampai suatu gerombolan bisa disebut sebagai Jamaah, Ada Manhaj alias RoadMap yang jelas, Ada pihak yang menjadi Sopir, asisten sopir sampai penumpangnya dalam setiap perjalanan, dan tentunya ada ketataan atas aturan main yang telah disepakati bersama.


TERIKAT dan TERLIBAT dalam suatu jamaah adalah kunci kesuksesan setiap tujuan organisasi di dunia ini..bahasa gaulnya disebut KOMITMEN... apalagi suatu proyek pemberdayaan.. jika  komitmennya tidak sampai misi dunia dan akherat...  tinggal tunggu saja ada goncangan dikit pasti pada bubar jalan para kaum perintisnya..

Begitu pula dalam kehidupan berkandang, kerjasama penggabungan semua potensi modal dan pikiran baru akan dapat berdaya guna jika semua pihak TERIKAT dan TERLIBAT dalam meletakan pointer-pointer dasar kebijakan operasionalisasi kandang.

Sharing, Diskusi, dan usulan-usulan yang konstruktif adalah material yang akan memperkuat pondasi kita berjamaah di kandang perintisan ini.
Demikian kultum singkat ini..
wassalam




Tidak ada komentar:

Posting Komentar