Rabu, 30 Agustus 2017

Paroan Ternak Itu Memang Tidak Seindah Yang Kita Bayangkan.. Waspadalah Kawan !!!


Perjalanan panjang menemani dari kejauhan sebuah perjuangan pemberdayaan ternak buat kebutuhan qurban, sedikit demi sedikit mulai membuahkan hasil, mungkin bukan hasil berupa finasial, namun kisah jatuh bangunnya mempertahankan pondasi-pondasi kandang paroan ternak yang dulu bersama teman teman kantor bangun di tahun 2011 merupakan suatu bahan cerita yang menarik buat kita wariskan ke anak cucu nanti.



Tidaklah mudah buat siapapun untuk tetap konsinten atas rintisan usaha yang dilakukan, apalagi jika MANAJEMEN OMPRENGAN yg menjadi andalan. siapapun bisa ikut serta, asal bisa maklum dengan kondisi omprengan yang kita punya..

Walau status balik modal dana makin hari makin tanda tanya, tapi secara pribadi saya mendapat kepuasan tersendiri bahwa sebetulnya kita semua bisa berqurban dengan harga yang lebih bersahabat, jika konsep Sharing Economy di kandang nya bisa lebih diperbaiki..  

Tidaklah elok, jika lembaga penyalur qurban makin menjamur, namun konsumen qurban tidak mendapatkan harga yang semakin menurun, sebetulnya ada celah peluang di sini..  tidakkah bisa kita berqurban di tempat yang sama selama bertahunn-tahun dengan harga yang sama ? jika tidak.. mengapa hal ini bisa terjadi.. padahal ummat islam seharusnya bisa bekerja sama agar harga qurban bisa lebih murah... 



Di titik inilah dibutuhkan generasi peternak angkatan baru yang bisa membuat terobosan.. bukan generasi peternak yang harus menanggung sendirian jika ada kerugian di musim qurban.. harus ada pihak yang bersedia menjadi perantara agar resiko-resiko di kandang ternak tidak dipikul oleh para pelaku nya saja.. 



Beruntung di musim qurban 2017 ini saya masih bisa menyaksikan bahwa rintisan kandang pemberdayaan di Desa Babakan Asem, Kec Conggeang Kab Sumedang ini bisa dimanfaatkan oleh banyak kalangan, sehingga kapasitas kandang semakin besar dan memungkinan untuk menjadi kandang transit stok hewan qurban dari arah Indonesia Timur yang mempermudah para panitia qurban di berbagai kota di Jabotabek dan Jabar untuk melakukan survey hewan qurban.



Walaupun mungkin efek ke perekonomian di desa sendiri belum terlalu terasa karena swasembada ternaknya masih tertatih tatih.. sehingga aliran uang nya belum bisa diserap full warga desa, namun ada peluang-peluang yang jika cermat dikelola sangat bisa di manfaatkan, khususnya buat keperluan supply hewan qurban  agar kita mendapatkan bobot berkualitas dengan harga yang tidak melonjak.. apalagi jika bandara KerjaJati sudah beroperasi.,,, maka peluang kandang pemberdayaan rintisan ini sangat mempunyai nilai strategis.. .karena akan terbentuk pusat kegiatan ekonomi baru..


Dengan modal 2 ekor Sapi Madura yang menjadi modal blajar dunia paroan di musim qurban 2017 ini,  ada beberapa pelajaran yang bisa saya ambil hikmah nya terkait perencaan qurban yang mungkin bisa menjadi sharing buat para panitia qurban tahun depan :



Bakalan Sapi Madura saya titip beli sebelum ramadhan, rata-rata harga jatuhnya Rp40rb/Kg hidup, sehingga jika bobot 200Kg modal hewan qurban yg dibutuhkan adalah Rp8-9jt saja. Jika biaya pakan+operasional sampai musim qurban sekitar 2-3jt, maka harga ideal saweran qurban hanyalah sekitar Rp10-12jt saja. jadi dengan Rp12 juta lah kita bagi iuran qurban nya.. dan jatuhnya gak akan jauh-jauh di level 1 Dinar.. alias Rp2 jutaan di rate bulan Aug;17 ini..

apakah kalkulasi di atas akan berlaku untuk qurban thn depan.. entahlah ...!!!

Jumat, 04 Agustus 2017

Alhamdulillah.. Musim Qurban 2017 Makin Rame Saja Suasana Kandang SaKado_Academy nya..



Perlahan Tapi Pasti...  Pondasi Kandang pemberdayaan yang dulu hanya kayu semakin berkembang setelah adanya donatur baru, yang turut mewujudkan mimpi Kandang PeternakanSakado sebagai sebuah SaKaDo Academy alias menjadi tempat pembelajaran buat orang banyak dalam belajar bersama seluk beluk dunia Sapi-Kambing-Domba. Tidak hanya buat kita yang tinggal di seputar jawa barat, namun juga jadi kunjungan buat saudara-saudara kita dari timur Indonesia sana.





Salut buat perjuangan pak Kosim Ahmadi.. yg tidak menyerah tetap istiqamah menjalani berbagaai macam bau di dunia sapi,  walau berbagai kendala datang silih berganti. 









HOTEL TRANSIT SAPI QURBAN 2017
 di Desa Babakan Asem






Mimpi terciptanya Showroom hewan qurban di desa pun lambat laun mulai tercipta, minimal apa yang sudah diperjuangan sejak 2011 silam ada harapan untuk terus berkembang walau hanya sebatas jadi kandang transit bagi aneka hewan qurban dari berbagai sentra ternak di seluruh Indonesia. Minimal dengan aktivitas kandang yang tiap tahun terus meningkat bisa menginspirasi tempat lain, agar dalam pelaksanaan ritual qurban tidak pusink lagi dalam mencati nyari hewan qurban yang murah dan bermutu, kerena sejak jauh jauh hari kita sudah bisa merencanakan nya melalui konsep Sharing Economy.. yaitu paroan ternak .

 
Terlebih lagi dengan tingkat kemacetan yang semakin menggila, tentu adanya SHOWROOM QURBAN di Desa akan dapat mempermudah para panitia qurban dalam melayani jamaah nya

Dan yang paling penting lagi, dengan pondasi dan jam terbang handling sapi qurban yang lebih banyak, diharapkan kita bisa berkurban dengan harga di bawah pasaran musim qurban,  karena sejak jauh jauh hari bisa beli sapi qurban nya alias tidak terpengaruh kenaikan harga hewan qurban yg melonjak tinggi..









Kondisi Kandang Pemberdayaan
PeternakanSaKaDo Agustus 2017





































Kandang Utama Sampai Gak Muat Menampung Sapi Transit