Minggu, 23 Oktober 2011

Confort Zone Sindrom......Sudah Ikut BIMBEL & SKS sampai malam.. tapi ga Brani Ikut UJIAN.....

Musim Qurban itu ibarat musim ujian layaknya UMPTN/SMPTN.. Suatu musim dimana semua potensi yg dimiliki harus dikelurkan dlm satu sinergi, dengan perencanaan yang matang dari jauh-jauh hari agar peluang-peluang yg ada dapat dinikmati secara maksimal, persis seperti membuat akses jalan menuju kandang yang dikebut siang malam, agar saat musim qurban nanti mobil-mobil bandar RPH dan panitia Qurban bisa sampai di sisi kandang.. ini pesan Pa BeYe..bahwa PENCITRAAN itu sungguh Penting...

Nah..Sungguh aneh, jika dlm proses berkandang dgn upaya menjaga ternak seoptimal mungkin (yg bisa diibaratkan sbg proses panjang ikut BIMBEL, blajar SKS sampai begadang dll), namun saat UMPTN/SMPTN datang malah kita ga ikutan ujian, misalnya gara2 ga punya ongkos or ujiannya pake joki..

Ini nampaknya terjadi juga kepada temen-temen yang menjadi shareholder di PeternakanSaKaDo, hanya karena belum pernah buka lapak sapi, haruskah kita menunggu musim qurban tahun depan sampai kita siap.....
atau karena status kita yg masih ORANG KANTORAN sehingga nyantai saja memikirkan 60 ekor sapi tsb. Akan aneh rasanya jika suatu peternakan dgn 60 ekor sapi yg dimiliki, hanya diam saja menunggu bandar RPH atau para panitia qurban selevel Dompet Dhuafa datang ke kandang di tengah hutan jati sana. Hanya Bandar dan Panitia kelas kakap yang mau seperti ini untuk memborong 60 Ekor sapi yang ada..itupun pasti dengan margin yang berbeda jika kita bisa direct selling ke ibukota
Masalah inti beternak itu bukan soal laku atau tidaknya isi kandang, tapi LIFESKILL pengalaman buka lapak dengan direct selling di jakarta yang pasti tidak akan kita dapat... persis seperti ilustrasi di awal tadi, sudah cape-cape BIMBEL, pas UJIAN malah PAKE JOKI... Rugi besar banget jika kita tujuannya menjadi seorang Entrepreuner sapi yang siap di PHK kantor setiap saat...

Itulah salah satu hambatan COMFORT ZONE yg dialami saya yang masih berstatus orang kantoran ini dihari-hari akhir panen jual sapi tiba, meskipun sapi saya sendiri SUDAH sold out jauh-jauh hari melalui program TITIPAN QURBAN, tapi moment qurban adalah puncak "pengalaman paling berharga" yg harus saya miliki jika kita ingin serius jadi "TUKANG SAPI", krn disitulah lifeskill kita bisa khatam di kelas amatir ini dgn mengenal A to Z bisnis sapi.
.
Suatu pelajaran penting yg saya ambil dari taraf perintisan PeternakanSaKaDO ini... Keluar dari Zona Nyaman itu memang harus diperhitungkan dengan matang... Salah perhitungan, sapi-sapi bisa cedera saat perjalanan atau saat turun dari truk, ada resiko sapi tidak laku dll. Tapi itulah hidup, penuh dengan resiko dan tantangan... Keberhasilan, adalah ketika kita berani mencoba resiko yg ada.. Bukan dgn cara menghindarinya....

Jadi Solusi mengatasi comfort zone perintisan sapi itu simplel.. hiduplah jaman lingkaran Jamaah atau Komunitas Ukhrowi, Insya Allah Sapi Anda Langsung Ludes... karena komunitas Ukhrowi inilah yang tiap tahun jadi Panitia Qurban di masjid-masjid.. bayangan, satu masjid di komplek tetangga beda RW dimana teman-teman Dpra biasa jadi panitia, bisa butuh 14 ekor tiap musim qurban...  coba hitung jika kita bisa menguasai 50% pangsa pasar satu kelurahan saja...gampang kan jual sapi itu .... 

Insya Allah, dgn Visi PeternakanSaKaDo untuk membantu meningkatkan jumlah saudara-saudara muslim agar mampu berqurban, dengan memberikan harga murah cukup diatas "BEP+margin Ongkir" sedikit demi sedikit bisa terealisasi... yang penting.. "We not Only Sale Cattle" lah... visi kita adalah mendirikan "KANDANG-TARBIYAH"... itulah differensiasi dari PeternakanSaKaDo.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar