Kamis, 10 November 2011

Sambil nunggu laporan penjualan Sapi Qurban... Ijinkan saya bercerita tentang Proyek BERKEBUN di Desa....

Sebenarnya, BERKEBUN adalah proyek awal saya ketika menjejakkan kaki pertama kali di Desa Babakan Asem, awal februari 2011 lalu, perjumpaan pertama dengan pa Kosim dalam Proyek NUMPANG BERKEBUN JABON dan Bikin Proyek Ngambing dan Ndomba dilahan milik mertua di Cileunyi Bandung menjadi asal muasal saya "TERSESAT" di hutan Babakan Asem...

Saat itu atas saran pa kosim yg menjadi pengantar bibit jabon, beliau menawarkan tanah di desa yang bisa ditanami pohon Jabon, Jati Putih, Mahoni dan tanaman kayu kultur jaringan lainnya karena banyak tanah yang dijual oleh warga karena tidak terurus..

Sudah suratan Takdir..... itu kesimpulan saya, karena pada awalnya saya terpaksa berniat membeli sepetak sawah milik ortunya menantu yg ngurus tanah mertua  di Cileunyi tsb dengan alasan untuk biaya ibunya berobat, yaah niat nolong sambil bercita-cita mimpi jadi petani..  namun ketika saya jauh-jauh dari jakarta akan ngurus transaksi di notaris kecamatan, ternyata keluarga mereka membatalkan niat transaksi tersebut, ya sudah.. bukan jodoh kali....

Saya pun langsung teringat penawaran pa kosim yang nganterin bibit jabon. Dana akuisisi seharga 1 motor bebek buat sepetak sawah 5 tumbak pun dikonversi menjadi 1400m tanah hutan jati rakyat yg sudah ber-SHM... tanpa melihat lokasi fisik dulu di sumedang, uang langsung saya berikan kepada pa kosim saat nganter kayu buat bikin KANDANG KAMBING di lahan yang sama.... Ini mungkin asal muasal proses saling percaya saya dan  Kosim dimulai...

Awalnya tentu ada kegamangan juga pada saat meninjau desa dan longmarch ke lokasi kebun, menembus jalan di hutan jati sungguh membawa rasa was-was... apakah benar langkah investasi ini... selain lokasi harus ditempuh dengan jalan offroad, juga tanah berkebun yang yang saya beli benar-benar masih hutan...  tapi, ada satu harapan dan optimisme yg saya pegang.... SINYAL HP di hutan itu ternyata full ... artinya.. GA HUTAN-HUTAN BANGET.....hehehhehe



Tinggal satu kekhawatiran saya, jika tanah-tanah produktif ini dibeli oleh orang kota seperti saya, lantas nasib warga di masa depan bakal kaya apa... itulah sebabnya timbul ide paroan sapi yang menjadi cikal bakal PeternakanSaKaDo, biar saya tidak dikutuk oleh anak keturunan warga desa kelak... untunglah pa kosim bersedia mengakomodasi dengan menyediakan tanah milik orangtua beliau sebagai lahan tempat paroan sapi nya... Itulah Kisah Kasih Di PeternakanSaKaDo

Alhamdulillah, Proyek Kemitraan Ternak Rakyat melalui paroan sapi ini bisa berjalan lancar sampai bisa membangun 5 Kandang Sentral  berkapasitas 120 ekor yang berasal dari partisipasi >20 orang teman-teman kantor yang saya ajak membangun desa...Insya Allah Kandang Paroan tersebut ada harapan untuk berkembang, berkembang dan berkembang sesuai VISI KAMPOENG TERNAK dengan konsep "KANDANG-TARBIYAH" yang iseng-iseng saya corat-coret..plus KEBON JABON nya bisa nampung kotoran dari kandang buat dijadikan pupuk.... KLOP deh proyek buat pensiun kelak.

Dengan total lahan para shareholder PeternakanSaKaDo yang saat ini sudah mencapai lebih dari 5Ha area untuk proyek Kebun Jabon, saya  sangat optimis 2 Program Pemberdayaan yg dikemas dalam Proyek Beternak Dan Berkebun akan dapat mempercepat pembangunan di Desa Babakan Asem... ada sih proyek impian lainnya.. yaitu membuat Proyek Sawah ORGANIK... tapi ntar ajah lah kalo saya sudah dapat pesangon dari pensiun, dan urusan perkandangan sudah benar-benar settle...Soooo dengan Membangun Desa kita tidak akan kehabisan Proyek.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar