Minggu, 01 April 2012

SaKaDo_Academy: Sidak Ke Kandang Pemberdayaan itu emang Jauh Banget dan Melelahkan......


Beli Tanah sambil merem maupun ikut Paroan Ternak semata-mata karena terpesona kata-kata saya di blog ini tentu kaya beli kucing dalam karung... itulah sebabnya secara moral beban saya masih besar kalo teman-teman kantor ini belum pernah nengok tanah mereka untuk proyek revitalisasi hutan rakyat dengan berkebun jabon, takut ada yg kuciwa bisa berabe, karena di lapangan ternyata berbeda dengan khalayan pikiran yang sudah ditransaksikan....itulah pentingnya SIDAK ke Kandang!!...

Lega rasanya hati ini setelah rampung menemani rombongan sakado dalam sidak yang melelahkan hari sabtu 31 Maret'12  kemarin,... lega hati karena hutang amanah saya agak sedikit terlunasi. Bukan apa-apa, teman-teman kantor ini sudah sejak setahun lalu ikut saweran Rp700ribu/Sapi untuk bikin infrastruktur kandang dan juga ikut gabung beli kavling  di desa pa kosim dalam Proyek Revitalisasi Hutan Rakyat dengan berKebun Jabon, sebagai wujud gaya-gayaan program ber-ESR (Employee Sosial Responsibilty) informal yang saya inisiasi, namun  mereka baru setahun kemudian menyempatkan diri datang lokasi...

Begitu pula hutang saya kepada para "Shohibul Maal Paket Uji Nyali"   bisa terwakili oleh pa Drajat dan Mas Adit-Artajasa yang baru saya kenal via blog ini, minimal beliau-beliau bisa melihat langsung perjuangan  pa Kosim dan Crew Kandang dalam menjalankan dan menjaga amanah "orang-orang kota" yang dititipkan di desa melalui saya sebagai mediator info nya. Minimal pula dari kunjungan mereka ini bisa terbukti bahwa informasi pemberdayaan ternak rakyat yang ada di blog ini bukan proyek fiktif dan bodong berbau peternakan sapi...
Ber-Musafir sepanjang 180Km dari Jakarta ke Kandang PeternakanSaKaDo di Desa Babakan Asem  pun bukanlah hal yang ringan, termasuk buat saya yang hampir tiap bulan bulak balik menengok PeternakanSaKaDo di tengah hutan Connggeang sana. Apalagi buat rombongan teman-teman kantor dan Shohibul Maal Kemitraan Ternak Paket Uji Nyali" yang baru pertama kali berkesempatan silaturahim dengan pa Kosim Ahmadi S.P, Sang Komandan Kandang Pemberdayaan...

Entah kapan rencana jalan Tol Cileunyi-Dawuan akan kelar, sambil berharap suatu saat cepat kelar, maka bolehkan kita berfokus dulu  dengan menyiapkan segala sesuatu di proyek pemberdayaan ini, banyak-banyak kursus bikin baso, kursus bikin abon sapi,kalo perlu kursus bikin steak, dan pastinya kursus bikin jagal sapi juga, siapa tau saatnya "panen jabon" 4-5 tahun yang akan datang, Tol  Ciluenyi-Dawuan nya pun sudah kelar dan cerita Off Road tinggal kenangan  dan delivery  baso made in babakan asem ke Ibukota tinggal masuk via jalan tol tsb ..Amin dah.. 

Perjalanan SIDAK ini dimulai dengan janjian ketemu di Rest-Area Km-19, perjalanan dimulai pukul 7.30 via Tol Jkt-Purbaleunyi-Rancaekek-Parakan Muncang (ga lewat Jatinangor-TanjungSari)-Cadas Pangeran-Sumedang-Cimalaka. Sayang perjalanan tersendat total di cadas pangeran karena ada  Truk patas As, sehingga prediksi Jam 12 sudah sampai kandang ternyata pada waktu yang sama baru sampai loksasi RM Kartika Cimalaka buat ngademin badan yang sudah mulai pegal ga karuan..

Dari Cimalaka sebenarnya tinggal 30 Km ke kandang, cuma berhubung jalanan Off Road akibat kurangnya dana pembangunan infrastruktur  akhirnya butuh 1 jam lebih sampai kami tiba di kandang, alias baru sekitar jam 14-an mencium aroma sapi dan langsung menuju Gazeebo kandang buat ngadem dulu..  .

Berhubung untuk antisipasi dampak truk yg bikin macet di cadas pangeran dan blm di evakuasi, plus sekalian petualangannya tambah pegel, rute arus balik kami coba jalur berbeda via Cikamurang-Subang-Sadang-Tol Purwakarta Cikampek. Staring jam 17.00 dari kandang, jam 21 baru sampai Tol Sadang dan jam 22 nyampai  di km 21 untuk berpisah dengan rombongan..   Perjalanan Panajang yang cukup membuat pulas tidur...


Oh ya,.. dari kunjungan sidak Tour The Jungle Babakan Asem kemarin, saya juga baru menyadari kalau di sekitar Sentral PeternakanSaKaDo terdapat Area Kandang-kandang domba milik warga desa, sudah tahu sejak lama sih, cuma dulu jumlahnya kayanya ga banyak..... jadi terasa baru "Ke-ide-an" bahwa untuk kebutuhan musim qurban nanti berarti akan lebih mudah lagi ikutan tender pengadaan qurban level corporate.. karena sapi nya  sudah ada, kambing-domba warga pun tersedia tidak  ... tinggal kalkulasi saja jebakan-jebakan rambo yang ada di musim qurban nanti.... (kayanya belum pernah di bahas nih jebakan rambo dalam jualan qurban.. )

Klop deh Proyek Peternakan dan Pertanian terpadu nya. Tinggal nyari info dikit-dikit mengenai masalah agro bisnis nya saja.. belajar tanam ini, tanam itu.. kan sejak lama negeri kita ini disebut Kolam Susu, Tongkat dan Jala pun bisa Menghidupimu...."Nikmat mana Lagi yang akan kau abaikan...",  mau bikin padi organik, nanam cabe merah, atau pun tanaman lainnya bisa di ujicoba di desa ini suatu saat kelak.. 


Nah Mumpung hari ini ada pameran AgrinEx..  mari kita cari info kita-kira apa yang bisa kita bawa dari pameran buat proyek berkandang dunia-akherat ini... siapa tau dari kavling-kavling sekitar kandang bisa ditanamn JAGUNG, CABE MERAH KUNYIT, JAHE ataupun Rosella yang punya nilai ekonomis tinggi... maklumlah, jika hanya mengandalkan berkandang.. kayanya nafas nya bisa ngos-ngosan juga jika tidak di topang oleh nafas buatan dari sektor lain.. seperti nafas saya yang ngos-ngosan jalan menyusuri sawah-sawah tadah hujan di sekitar PeternakanSaKaDo ini..

2 komentar:

  1. Sangat menarik. Mudah2an boleh berkunjung untuk belajar. Terutama saya tertarik dengan konsep Social Entrepreneurship yang berhasil bangkit di daerah tsb. Turn over untuk pay it forwardnya apakah cukup cepat untuk menggaet peminat?
    Selamat untuk peternakan Sakado! Salam

    BalasHapus
  2. Terimakasih sudah memberikan komentar... saat ini kami masih fokus untuk mempertahankan keberadaan ternak di kandang jangan sampai "musnah" alias KO alias kapok terjun balajr di dunia ternak... walaupun titik BEP masih belum keliatan.. tapi sedikit-dikit progress dalam sisi produksi ada hasilnya.. minimal ternak gak mati semua.. hahaha

    BalasHapus