Senin, 23 Mei 2011

Hakekat sebuah KANDANG SENTRAL



Perencanaan Yg Salah, berarti sama saja dengan kita Merencanakan Salah.
Nah, bagaimanakah nasibnya jika diawal rintisan paroan sapi ini kita sama sekali TIDAK PERNAH MERENCANAKAN punya 2 buah Kandang Sentral dengan kapasitas 45 ekor sapi....??????

Jujur saja, asal muasal kita melakukan paroan, adalah terkait dgn akuisisi tanah warga yang akan dijadikan kebun jabon. Proyek paroan  ini ditujukan agar mereka tetap menjadi ”tuan rumah dinegeri sendiri” dengan mencetuskan ide sebuah proyek PAROAN yg diawali 7 ekor sapi dari 3 orang gerombolan penakut diawal perubahan quadran hidup.

Dari 3 orang tersebut dimulailah pengadaan 2 ekor sapi limosin, 5 ekor sapi Brahman, namun karena lokasi calon kandang titipan terpisah-pisah, atas kebaikan pa kosim lah semua langkah yang tidak direncanakan itu berkembang menjadi lebih besar. Beliau pula yang menawarkan tanah keluarganya untuk dijadikan kandang kolektif dengan kapasitas awal 20 ekor.

Wajarlah dengan hanya 7 ekor yang ada, saya harus ngajak mitra baru untuk mengenapi kapasitas kandang dengan mencari 13 ekor sapi lagi. Karena jika hanya 7 sapi dalam sistem full PAROAN murni, kasian pa kosim nya dong ga dapat bagian apa-apa, padahal beliau sudah mengorbankan tanah, tenaga dan pikiran demi berdirinya kandang tersebut..

1 demi 1 tawaran yang diajukan kepada teman-teman kantor untuk terlibat dalam program pemberdayaan paroan sapi ternyata banyak yg merespon posisif.... tak kusangka tak kuduga... preferensi orang berinvestasi memang berbeda-beda.. ada yang lebih senang mengakuisisi tanah.. tapi ada juga yang malah senang mengakuisisi sapi. Sampai akhirnya kebabablasan proyek pembuatan kandang berlanjut ke Sentral 2, dgn kapasitas yg lebih besar dlm jangka waktu kurang dari 3 bulan dan sampailah kepada sekitar 20 orang yang terlibat dalam proyek pemberdayaan warga desa ini

Ekspansi tanpa rencana ini tidak lepas dari situasi tempat kerja yang mengalami turbulensi cukup tinggi…  dimana Ketidaknyamanan keuangan (baik yang uangnya kurang, maupun yang lagi banyak uang) menjadi alasan banyak orang untuk mencoba berusaha diluar kegiatan yang ada. Kata orang pindah quadran namanya....

KANDANG SENTRAL.. sesuai dengan namanya, dimaksudkan untuk mensentralisasi semua ternak titipan dalam satu lokasi.

Dengan konsep kandang kolektif ini, tidak saja manajemen ternak akan lebih terorganisir, tapi disisi lain fungsi kandang dengan puluhan warga yang terlibat telah berubah fungsi menjadi tujuan para pemelihara untuk NGARIUNG...., warga paron yg tadinya jika habis mengolah sawah langsung pulang ke rumah, sekarang pada NGALAYAB ngumpul di GAZEBO kandang untuk ber GUYUB ria, melototin sapi-sapi yg ada, plus saling sharing tentang masalah persapian satu sama lain sambil NYURUPUT Kopi panas.... 


Paroan kolekti seperti inilah yg Insya Allah dpt meminimalkan resiko tidak terawatnya ternak secara maksimal, karena banyak mata yg mengawasi... banyak pula tangan para anggota tim kandang yg siap membantu jika pemelihara berhalangan... Pokoknya aspek GOTONG ROYONG dan persamaan visi dari warga diharapkan dapat tercipta dengan konsep KANDANG SENTRAL FULL GUYUB tsb.

Tapi ada satu juga yg protes dengan keberadaan kandang tersebut...khususnya ibu-ibu yg suaminya terlibat Paroan.... Mereka protes karena belakangan suami-suami mereka jadi jarang dirumah malah senang pada  kongkow mulu di Gazebo kandang...
Apalagi setelah ada fasilitas TV  yg bisa bikin mereka betah begadang karena acara NONTON BARENG bola di kandang sambil berimajinasi 2-3 tahun ke depan tanah sekitar sudah ramai oleh lalu lalang kendaraan di jalur Tol Cileunyi-Dawuan... 

 Selain tempat Kongkow barenag, di GAZEBO inilah sarana RUPS alias Rapat Umum Pemilik Sapi akan dilaksanakan untuk membahas hal-hal strategis pengembangan arah rintisan program kemitraan ternak rakyat ini...... semoga proyek rame-rame ini bisa menjadi sarana uji coba bagi semua yang terlibat untuk mengembangkan potensi keahlian masing-masing yang selama ini lebih banyak dinikmati oleh perusahaan tempat kita bekerja saja.... Amin.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar