Senin, 02 Juli 2012

Fisolofi Minum Kopi @SaKaDo_Academy: "Fokuslah pada Kopinya, Jgn terjebak pada Warna-Warni Cangkirnya... !!


Kalo Menyimak, Mengamati, dan tentunya karena Mengalami juga berbagai perkembangan yang berhubungan dengan persapian.. maka kita akan sedikit dibuat bingung dengan berbagai berita kontradiktif yang muncul di Media... Yang satu bilang DAGING LAGI KRISIS dengan resiko harga bisa NAIK gila-gilaan.... berita satunya malah bilang STOCK DAGING SURPLUS...  Atau memang kedua berita itu benar adanya.. hanya masalah persepsi CARA melihat fakya lapangan yang berbeda, AKIBAT dari cara pandang KEPENTINGAN yang BERBEDA pula.. 


Kalo yang Jualan Daging Teriak KRISIS DAGING...., ya wajar juga kali.. karena PERMINTAAN PASAR KULINER DAGING SANGAT BESAR, namun supply bakalan sapi tidak bertambah.. mengapa??? karena pasti mereka ngarepnya SAPI yang harga bakalannya lebih murah dari harga sapi lokal, namun KEUNTUNGAN dari jualan dagingnya bisa tetap besar, alias ngarep IMPOR ditambah lagi karena MOMENT LEBARAN dan QURBAN di depan mata.... wajar mereka teriap karena harga bakalan hidup saat ini rata-rata berada di level Rp28rb/kg berat hidup... 

Pengusaha Daging itu PASTI tidak gampang berbagi MARGIN dikit dengan PETERNAK, sehingga lebih ngarep SAPI IMPOR yang memang murah karena dari sononya disubsidi pemerintah setempat, karena sang sapinya ga kena palak dan pungli disana sini.. Nasib Rakyat Peternak kecil mana mereka PIKIRKAN.. karena yang namanya BISNIS JUALAN DAGING itu ga beda DENGAN JUALAN BUAH IMPOR... YANG PENTING UNTUNG.. mau petani buah lokal pada miskin karena TIDAK BISA BERSAING pasti meneketehe mereka... karena yang ada dalam jiwa para pedagang daging ini adalah MARGIN JUAL BELI .. bukan NASIB PETANI.. apalagi NASIB PETERNAK RAKYAT.... Ada salahnya juga para peternak sapi ini akibat pola pikirnya dari jaman jadul masih berbisnis sapi tradional.. tidak berupaya belajar seperti BOB SADINO atau Om SALIM yang konsep bisnisnya HULU-HILIR... alias konglomerasi.. mengapa? karena emang jadi konglomerat itu tidak mudah juga..hehehehe



Logika kita.. jika PERMINTAAN PASAR DAGING ITU BESAR.. mustinya sapi PeternakanSaKaDo dikandang juga ikut menghilang karena DIBORONG para bandar daging.. namun faktanya dari laporan Ronda pa Kosim sambil nonton  final bola Euro, stok SAPI kita masih menumpuk.. kandang SAPI UJI NYALI pun masih penuh sesak ..



JADI BENARLAH adanya.. KRISIS DAGING itu bukan karena sapi nya GA ADA,  tapi MEMANG para pengusaha Daging itu BELUM MAU BERBAGI MARGIN yang lebih besar dengan peternak rakyat..  Itu saja sih masalahnya.. trus kenapa peternak ga mau ngelepas sapinya?? karena mungkin mereka berharap bisa BEP dan untung dikit dari puncak permintaan pasar menjelang Lebaran dan Musim Qurban nanti!!... 

MANA ADA orang yg mau keuntungannya berkurang disaat musim MAREMA... dan MANA ADA pula yang jualan -kaya para peternak sapi- ini yang tidak ngarep moment keuntungan istimewa yang jarang-jarang didapat .... jadi wajar toh??? namanya juga bisnis.. yang SATU ingin UNTUNG-nya ga turun... yang SATU pingin UNTUNG-nya rada naik.. 
"...... Lantas bagaimana sikap kita agar tidak ikut terjangkit penyakit menular berupa kekecewaan dan kemarahan tersebut ?.  Waktu itu saya memutuskan untuk turun dari bus, saya naik taksi saja. Dengan demikian saya bisa menentukan rute perjalanan saya sendiri, sampai tujuan lebih cepat dan tidak tertular dengan wabah yang ada, satu bus penuh dengan orang yang menggerundel."
Jadi kalo ada dua pihak saling melemparkan tema yang BERBEDA (Pengusaha Daging vs Pemerintah) padahal kita ada di lokasi yang sama (punya STOK sapi banyak tapi GA ADA yang beli).. maka sesuai saran pa Iqbal maestro GeraiDinar diatas .. kita (peternak sapi dll) harus TERLEPAS dari dua pihak tersebut.. alias BERDIKARI (pinter-pinter blajar ngolah itu kandang sapi sampai jadi pabrik baso misalnya..), sehingga seminimal mungkin kita dapat melepaskan ketergantungan kepada kedua pihak yang senantiasa berbeda statement secara abadi tadi dengan MEMBUAT JARINGAN PEMASARAN SENDIRI dsb (bikin baso,  bikin  rendang, bikin abon, mulai mikir bikin warung STEAK seharga Indomie dll) ....... bahasa kerennya HULU ke HILIR itu memang harus dikuasai PeternakanSaKado dan para peternak rakyat lainnya kalo tidak mau nasib kandangnya tergantung kepada dua pihak pembuat berita tersebut.. inilah esensi dari konsep EKONOMI KERAKYATAAN dalam berkandang...


BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA......... begitu pula berkandang di PeternakanSaKaDo yang saat ini terus berupaya mencari pihak-pihak yang mempunyai motivasi "BEYOND BUSINESS", juga terus mencoba bersinergi misalnya secara konsep dengan ide bisnisnya pa Iqbal melalui konsep BEYBUS.COM,


Insya Allah, jika visi berkandang pemberdayaan itu bisa merealisasikan END-To-END bisnis SAPI-BASO-ABON-RENDANG dll, maka kita akan selalu punya Obat Anti Bingung dan Kuciwa dalam beternak... tentu saja, itu juga jika kita juga PUNYA jaringan yang berpikiran sama.., yang punya motivasi sama, . jika bisa punya jaringan jagal nya, punya jaringan tukang basonya, punya jaringan UDA pemilik rumah makan padang dll... disini nanti ilmu CHANNEL DISTRIBUTION yang akan berperan.... 

Yang trading jualan emas sistem MLM aja laku, masa trading sapi yang fisiknya bisa dimakan dan dibutuhkan banyak orang kalah sama bisnis jaringan TRADING EMAS YANG FISIKNYA  entah dimana, tinggal utak-atik dikit saja kita bisa bikin MLM Qurban kali ya dan pilot project pemberdayaan ternak ini bisa kita copas di lokasi lain sehingga pemberdayaan ternaknya makin banyak.. (tentu saja asal ada juga figure kaya pa Kosim nya bisa di Cloning juga di tempat lain.)


Back to harga Sapi ..... sebagai Komparasi harga diatas, saat jual QURBAN tahun lalu, Sapi dari SaKaDo_Academy kita lego di level Rp30-35/Kg/Berat Hidup.. jadi BAYANGKAN nanti saat qurban dengan patungan Rp1,5jt/orang .. sapinya segede apaan.. KECILdan MUNGIL pastinya, Jikalau prediksi prediksi pengusaha daging di berita sebelah ini benar adanya bisa nembus Rp200rb/kg...(LEBAY.COM ga nih yang bikin berita??).

 .. jadi pesan sponsor: JIKA ga ingin qurban nya kecil, SEGERA lah pesan Sapi Qurban Premium @PeternakanSaKaDo by Dinar saat ini juga, karena dengan konsep Qurban 1 Dinar, otomatis bobot nya pun tidak akan ikutan menyusut, karena akan mengikuti harga dinar dan disesuaikan dengan harga pasaran akalan... sehingga kewajiban Ber-Qurban Yang Terbaik pun tetap bisa dilaksanakan... keburu sapi nya makin langka.. hehehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar