Jumat, 10 Februari 2012

Sapi Cerdas dari PeternakanSaKado.....


Prolog dikit dulu.... Setiap muslim wajib menuntut ilmu:.
  1. Rasulullah saw bersabda: “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan”
  2. Allah memberikan keutamaan dan kemuliaan bagi orang-orang yang berilmu dalam firman-Nya dalam Al-Qur`an surat Al-Mujaadilah ayat 11 : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. 
=========================================

Inspirasi itu kadang tidak perlu datang dari kita sendiri, sharing dan pengalaman dari orang lain pun dapat dijadikan ide liar yang layak diolah.... begitulah hasil sharing dari pengalaman teman satu Dpra yang lebih dulu "bangkotan" terjun di dunia social entrepreneurship dalam berkandang alias kerjasama kemitraan ternak...Smoga sharing beliau tsb menjadi amal kebaikan baginya yg tidak terputus-putus..

Pilot Project "Sapi Cerdas" sendiri sebenarnya timbul akibat keprihatinan Sang Supir Angkot PeternakanSaKaDo yang harus narik angkot terus menerus ngejar setoran sehubungan dengan kondisi kandang di Tahap-2 yg "under capacity", sehingga, sebagai mana petuah mahaguru Tony_Sapi, dimana ngurus ternak itu harus 24x7..tidak boleh mandeg befikir.. apalagi cuti dalam aksi... jadi HARUS TERUS BERLARI MENGEJAR MATAHARI seperti dendang lagu jadulnya Dewi Yull yg jadi theme song PeternakanSaKaDo..

SAPI CERDAS itu bukanlah Sapi yang IQ nya tinggi.. atau pun Sapi yang bisa melukis dsb, namun ini adalah program Mencerdaskan Bangsa Melalui Kemitraan Ternak Sapi (kalo cita-cita emang musti ngawang-ngawang hehehe... ). Proyek ini muncul sebagai ujicoba jika suatu saat PeternakanSaKaDo dipercaya untuk mengelola dana-dana sosial atau dana CSR level korporasi dll.



Konsep nya sih sederhana...dengan fasilitas belajar dan mengajar di desa Babakan Asem yang masih minim maka Program Bagi Hasil Kemitraan Ternak sebetulnya bisa kita arahkan untuk menjadi "BANGGAR" alias badan anggaran proyek "BEASISWA SWADAYA ABADI" untuk anak-anak usia sekolah di desa, entah melalui proyek "RUMAH PINTAR DIGITAL", proyek PERPUSTAKAAN sekolah dasar.. perpustakaan masjid.. atau BEASISWA anak desa yang berprestasi dll. Adapun pola pendanaannya sendiri  berasal dari porsi bagi hasil para Shohibul Maal.

Ilustrasinya begini, katakanlah lembaga sosial A tertarik dgn konsep SAPI PINTAR dan bersedia mendanai pengadaan bakalan dan biaya pakan dalam Kemitraan Ternak Program Penggemukan 4 bulanan di PeternakanSaKaDo, misalnya lembaga tersebut menghibahkan dana Rp10jt untuk dikelola. Nah Dengan modal Rp10jt tersebut PeternakanSaKaDo akan mencoba mengelolanya dgn konsep Bagi Hasil 50% (lembaga sosial) : 50% (pengelola sakado). 

Dalam periode 4 bulan penggemukan tersebut katakanlah sapi berhasil di jual menjadi Rp12jt alias margin BAGI HASIL nya Rp2jt, dimana Rp1jt jatah lembaga sosial, dan Pengelola jatahnya Rp1jt. Dari porsi bagi hasil lembaga sosial inilah yang akan dijadikan 'DANA PENDIDIKAN ABADI" untuk anak-anak usia sekolah di desa... sementara sisa hasil penjualan sapi sebesar Rp 10jt nya (RP12jt-2jt) akan kembali di gulirkan lagi sebagai modal pembelian sapi bakalan+biaya kandang dalam tahap penggemukan 4 bulanan berikutnya.. dengan demikian, otomatis Program Pemberantasan Kebodohan dan Perangi Kemiskinan bisa kita lakukan dalam satu kali tepukan.... yaitu ditepuk dengan konsep "memberikan Kail dan Pancingnya".. bukan ngasih Ikannya  terus menerus...

mudah-mudahan.. Ini  ide bisa saya Realisasikan... sehingga konsep berkandang dunia dan akherat  akan terus berjalan setahap demi setahap, BERPACU dengan sisa umur yg kita miliki... itulah sebabnya mengapa KITA HARUS TERUS BERLARI.....

Doakan sahaja ..... 
Amin...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar