Jumat, 11 September 2015

..Blajar Sinergi Dengan Bank Sampah dalam ber-Swasembada Sayuran Hidroponik Amatiran.




.. Hebohnya kenaikan harga beras nampaknya menjadi sinyal bahwa urusan pangan untuk perut diri dan keluarga saat ini sudah sedemikian .dikuasi oleh segelintir kelompok pemain... cobalah mampir ke pasar tradisional sekedar berbelanja buah dan sayuran... pasti juragannya hanya segelintir orang saja... sisanya yg jualan di lapak lapak hanya menerima kiriman barang, jadi wajarlah kalo masalah harga di perkotaan itu sangat di tentukan oleh segelintir pihak yang SANGAT MENCENGKERAM jalur distribusi nya barang,... jangan harap harga akan turun jika para pemain inti nya hanya segelintir orang..  sehingga paling aman agar kita bisa terhindar dari "permainan harga" adalah dengan memulai sedini mungkin berupaya mandiri dan melepaskan ketergantungan nasib dari tangan orang.... #BERDIKARI


Cobalah tengok sistem distribusi beras yang ada di daerah-daerah.. siapakah yang punya kemampuan untuk menjadi penampung hasil panenan dari para petani kecil...  mungkin istilah nya yang sering kita kenal adalah para petani kecil menjual produk panen sawahnya kepada para "JURAGAN BERAS".. lalu kemanakah alur beras-beras yang ditampung para juragan ini dilempar ? .. semua tentu sangat dengan mudah bisa kita jawab....




Nah.. untuk menyadarkan generasi mendatang akan pentingnya kemandirian, maka gak usah jauh-jauhlah .. kita ajak terlebih dahulu orang-orang di sekeliling kita..  khususnya anak-anak kita agar mereka bisa menjadi agen perubahan pentingnya BERDIKARI..  siapa tahu mereka bisa menularkan kepada teman-temannya di sekolah juga bahwa saat ini bangsa kita mulai DARI BANGUN TIDUR sampai TIDUR LAGI sudah tergantung sama PRODUK ASING..




Urusan BERDIKARI untuk ketahanan pangan perut sendiri tentu sangat penting.. karena itu yang akan menjadi kekuatan awal kita setiap bangun tidur. Buat orang-orang yang masih punya pekerjaan tetap tentulah tidak masalah uang senantiasa mengalir... namun jika kita tengok sodara-sodara kita yang masih tertutup mata hati dan pikiran kesana kesini mencari pekerjaan, tentu jaminan sarapan dari hasil tangan sendiri bisa menjadi penyelamat perut mereka... minimal bisa mengurangi biaya sembako untuk urusan dapur... 

 
..Reduce, Reuse, Recycle....


Apalagi jika kita melirik generasi "senior citizen" di sekitar kita yaitu para pensiunan yang rata-rata kehilangan daya kreatifitas alias "Post Power Sindrom" setelah tidak punya anak bawahan lagi,  mungkin itu orang tua kita, tetangga kita.. atau masyarakat awam nun jauh di desa sana. Aktivitas semacam tanam menanam di barang bekas seperti yang anak-anak saya lakukan tentu bisa membawa manfaat buat mereka




Hasil produksi berkebun dari para lansia ini akan bisa sangat mudah dimanfaatkan lingkungan sekitar.. bisa jadi bahan "Mie Kangkung"... atau di setor ke tukang baso tetangganya jika produksinya mulai berlimpah...  inilah VISI MISI baru balajr bercocok tanam agar para BOCAH sampai yang LANSIA belajar BERDIKARI buat perut sendiri.. 



.Solusi Menanam di lahan Tandus..
...Kotoran Kandang bisa kita coba tampung di Media Botol Bekas ini Untuk Nanam Rumput.
 ..Mungkinkah... ????

 
Aktivitas harian yang menceriakan akan mereka alami karena tiap hari ada ASA dan HARAPAN yang dinanti dari benih-benih yang mereka tebar, dan tentunya hasil produksi panenan bisa jadi LADANG AMAL jika mereka hanya ingin berbagi dengan tetangga kiri kanan..   Terlebih lagi jika kita pintar mengemasnya kedalam "Community Base" nya para lansia yang bisa disinergikan dengan program pemerintah via GANK LANSIA di tiap Puskesmas Kecamatan..
Insya Allah sinergi ala BANK SAMPAH vs BLAJAR HIDROPONIK nya para bocah ini bisa kita tularkan lebih serius melalui program RUMAH BERKEBU ala orang Bandoeng #MUSRENBANG Desa.


 



...Visi Sasaran PilotProject di Desa Kita... : 
"...Pemberdayaan Lansia Mandiri Via Hidroponik Nanam Rumput Buat Ternak .."

  
Para Lansia di pedesaan yang punya pengalaman bercocok tanam namun tenaga mereka sudah mulai dikalahkan usia, tentu menarik untuk di sinergikan dengan ujicoba iseng-iseng yang sedang saya lakukan ini... tanpa perlu nyangkul yang bisa ngabisin nasi sebakul, produktifias dari pola tanam hidroponik nampaknya menarik untuk kita kaji, siapa tahu rumput rumput buat kambing suatu saat juga bisa kita produksi via sistem hidroponik dari botol bekas ini... dan tentunya ini persiapan saya juga seandainya jadi generasi lansia ....#amin.. smoga bisa panjang umur sampai lansia kelak..



...Si Bocah blajar Jualan Paket Menanam Buat teman temannya di Sekolahan



. Hasil Karya si Bocah.. 


..Makin semangat bawa "Gembolan" ke sekolah...@KidPreuner



.. Batch 2, Siap blajar pakai media tanam yang berbeda..



..Hasil Sebulan Blajar menanam..
...Baru level Amati.. @A.T.M


...PilotProject Sebelum Kita Coba di Kandang "SaKaDo_Academy"...


..@September 2015.. 
Masih Butuh Modifikasi Program Pemanfaatan Botol Aqua nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar