Minggu, 28 Agustus 2011

SIMULASI TEORI BAGI HASIL TERNAK SAPI (versi 2).... ini DIATAS KERTAS DOANG.. dlm prakteknya mah lebih Ribet dari simulasi dan blm tentu SELALU UNTUNG loh..

Di edisi sebelumnya sudah pernah di ulas sekilas mengenai seluk beluk investasi sapi dan pola bagi hasilnya, nah di tulisan sekarang kita coba lebih pertajam lagi simulasi nya dengan memperjelas beberapa asumsi yang dijadikan patokan ber-investasi. 


Ada 2 kompenen pendanaan investasi yang dibutuhkan, yaitu:
1. Modal Untuk Beli Sapi, tergantung harga berat hidup saat itu.
2. Modal Biaya Pakan, yang akan tergantung dari pola pemberian makanan. (untuk peternakan full konsentrat, biaya pakan bisa >Rp20rb/ekor/hari dgn pertambahan bobot >1-1,5Kg/hari)


Berikut ini adalah asumsi-asumsi yang kita gunakan:

Dalam tabel di atas, asumsi harga saat beli/jual adalah Rp25rb/Kg, biaya pakan Rp10rb/hari/ekor, dengan periode penggemukan 100 hari dan asumsi pertambahan bobot harian ternak 1kg/hari/ekor untuk mempermudah simulasi. Sehingga Investasi Awal secara total dibutuhkan Rp 7.000.000 untuk pembelian bibit sapi dan biaya pakan selama periode penggemukan. Dan Harga jual secara Moderat adalah Rp 8.500.000. (INGAT INI HANYA SIMULASI SEDERHANA SAJA Loh!!!)
Menariknya, sebagai barang komoditas.. harga bakalan sapi ini juga kadang berfluktuasi sangat tajam mirip harga saham, silahkan cek harga bakalan hidup saat ini dari WEB DINAS TERNAK JABAR atau dari www.DUNIASAPI.com untuk membuat simulasi lebih up to date. Tentunya harga bakalan tsb adalah harga di penjual, maka ongkos delivery dll sd sapi siap di kandang dalam simulasi ini tidak dimasukka..

Dalam teori ekonomi, hanya mengenal dua kata kunci yang menentukan besar kecilnya keuntungan yaitu Harga dan Kuantitas. Begitu pula bisnis penggemukan sapi, akan ditentukan oleh faktor harga (eksternal) dan kuantitas bobot sapi (internal). Karena Faktor harga berada diluar kendali kita, maka kita asumsikan saja harga saat kita beli dan harga saat kita jual kelak adalah sama. 

Satu-satunya faktor yg harus menjadi fokus perhatian adalah kemampuan kita menggemukkan bobot sapi melebihi asumsi standar yang ditetapkan, agar harga jual yg dicapai berada dilevel Optimis (Sapi dapat dijual dengan harga Rp10jt). Jadi, dengan bobot saat beli 240Kg,  maka progress pertambahan bobot sapi lah yang akan menentukan margin bagi hasil semua pihak (1kg x 100 hari=100Kg). Nah dari selisih 100Kg inilah keuntungan bagi investor dan pemelihara berasal... semakin melibihi target pertambahan bobot di angka 1kg/hari/ekor, maka semakin besar lagi bagi hasil yang akan kita terima, Simpel kan... ???? 


Dalam ilustrasi ditampilkan beberapa skenario yang dapat terjadi, dari level optimis sampai pesimis. Dengan demikian masing-masing investor dapat mencermati kritikal point mana yang merupakan kunci dari bisnis kemitraan ternak sapi ini. Idealnya semakin mahal biaya pakan yang kita berikan, asupan nutrisi akan semakin bagus dan bobot pertambahan ternak pun akan makin menyakinan... ibarat mau balapan, jika ingin cepat kita harus ikut BALAPAN FORMULA yang high tech dan mahal, sehingga cepat sampai tujuan atau ikut BALAPAN BECAK yang murah meriah.. tapi nyampai tujuan dengan waktu yang lebih lama. 


Kembali ke simulasi...dari Harga Jual ditabel diasumsikan berkisar dari Rp7,5jt sampai Rp 10jt, maka Range Dasar untuk penentuan BAGI HASIL adalah Rp500rb sampai Rp 3jt. Dari angka itulah Bagi Hasil akan dialokasikan baik untuk investor, pemelihara maupun untuk pengelola kandang.

Dengan komposisi Investasi Awal dan Bagi Hasil yang disajikan, maka diakhir periode penggemukan, total dana yang harus ditransfer ke investor kemitraan pun akan mudah ditentukan, yang berasal dari 3 komponen yaitu pengembalian atas Dana investasi Pembelian Sapi, Pengembalian Dana Biaya Pakan , dan Dana Bagi hasil-nya.

Untuk Mengetahui tingkat keuntungan setahun, tinggal kita Re-invest saja dana sebelumnya di periode penggemukan selanjutnya sehingga secara total kita akan dapat membandingkan secara kasar tingkat keuntungan dari hasil penggemukan sapi ini dengan tingkat deposito di bank.
.
Jikalau Sesederhana itu itungan nya, mengapa sampai ada istilah POLITIK DAGANG SAPI? Nah Inilah menariknya.. ternyata untuk sampai mendapatkan keuntungan, masih ada faktor-faktor lain yang harus di waspadai yang dapat menggerus margin penggemukan kita, misalnya.. TRANSPORTASI!!!!... Ngirm Sapi 1 Ekor dengan Ngirim 5 Ekor, maka biaya sewa truk nya pasti sama..... jadi tetap saja di lapangan kita harus waspada jangan sampai kejeblos margin penggemukan kita hilang gara-gara ceroboh memperhitungan HIDDEN COST yg tidak kita ketahui...



1 komentar:

  1. Asalamualaikum. Kang, saya minat untuk belajar ilmu sapi dan investasi di sakado, saya harus menghubungi kemana? Punten, minta dikirim rincian tentang tata cara investasinya?

    Salam

    BalasHapus