Senin, 24 November 2014

Blajar Meng-ANALISIS SITUASI nya SaKaDo_Academy @PeternakanSaKaDo di Sebuah Desa Bernama Babakan Asem...... Biar Kita Bisa "Move On" Terus


"Geraidinar.com: ...Seperti orang kota yang kadang berkunjung ke desa, mereka tidak lama tinggal di desa dan buru-buru balik ke kota. Demikian pula uangnya, kadang uang orang kota mampir ke desa sebentar – tidak kerasan di desa – buru-buru balik ke kota. Karena pergerakan orang mengikuti aliran uang, maka orang desa-pun berbondong-bondong urbanisasi ke kota yang kemudian memunculkan sejumlah masalah ekonomi dan sosial. Aliran uang dan orang ini sebenarnya bisa dibalik, bagaimana caranya ?  "

...MERENUNG SEJENAK ATAS APA YANG SUDAH 
KITA LALUI BERSAMA SEJAK 2011...

 ..Tapak Sejarah di Mulai @2011..






# Pemetaan Masalah #
... Kandang Nya Dibangun Atas Prinsip Saweran Dilahan Orang..
alias Bukan 100% Kandang Saya Pribadi...





...Kalo Ini Kandang Milik Pribadi. dilahan tanah sendiri....
...Tapi Kok Ga Ada Isinya.. hehehe
# Pemetaan Masalah #



Kebiasaan isenk jeprat-jepret tiap mampir ke kandang dari 2011 via Nokia jadul versi 6600 ternyata baru saya rasakan manfaat nya belakangan hari... tidak hanya bisa nambah bahan sharing buat yang baca blog sakado tentang TIDAK INSTAN nya suatu PROSES PINDAH QUADRANT hidup, namun siapa tahu bisa juga jadi bahan dokumentasi sejarah tentang perubahan suatu desa bernama Babakan Asem... biar bisa menginspirasi desa-desa lainnya yang sama-sama berjuang menuju perubahan yang lebih baik...


... Biar Urusan Kandang Banyak Masalah Yang "Super Pabaliut"... 
..Yang Penting Harus Tetap Bisa blajar "Move On" Sajalah..


Geraidinar.com : " .... Penyedot uang orang desa berikutnya adalah bank, ketika orang-orang desa belajar menabung ke bank - sementara bank lebih banyak menerima tabungan ini ketimbang menyalurkan dananya untuk diputar di desa – maka disitulah uang desa disedot ke kota oleh bank-bank ini – untuk selanjutnya ditaruh di SBI dan dipinjamkan kepada para konglomerat dan orang-orang kaya lainnya !.... "
........2012....

Geraidinar.com : "....Lantas bagaimana kita bisa membalik arah aliran uang ini sehingga paling tidak dia berputar secara seimbang, uang orang kota mengalir ke desa – tinggal disana secukupnya, menggerakkan ekonomi desa –  kemudian hasilnya berputar lagi ke kota dan begitu seterusnya ?...... Yang kita butuhkan adalah mesin ekonomi yang bisa bener-bener berputar di desa, yaitu mesin ekonomi yang bisa mengolah resources yang ada di desa. Apa yang ada di desa ? utamanya adalah sawah dan ladang pertanian... "
 
Dijaman akses ke duniamaya yang makin mudah menjangkau pedesaan, bukan tidak mungkin suatu saat nasib bangsa ini justru akan banyak di kendalikan oleh orang-orang desa... karena ilmu hidup + ilmu lainnya dengan sudah sangat mudah bisa di downldoad via internet oleh para bocah-bocah Ndeso..... tentu saja asal mereka cukup punya dana buat beli pulsa nya !!!!

...Design Mimpi Roadmap Table nya sih keren... 
Tapi dalam prakteknya masih jauh panggang daripada api...


.... INPUT : KADER TERNAK @SDM....
 
...Kader Ternak @Okt 2012,
...Kang Kodeng Namanya...



 
.....Calon Agent Perubahan Via Pemberdayaan Ternak Yang Sebenarnya...
 ...@KANDANG ZIS..
 

..Ilmu Ngawinkan Bakalan Smoga Smakin Dikuasi Kang Kodeng..
Smoga Bisa Disharing Dengan Warga Kader Ternak Lainnya..
 ...@KANDANG TSEL...



 ...Kang Kodeng jadi Penghulu Kawin Paksa...
 ... @Kandang TSEL , Juga bukan Kandang Saya Pribadi... 
#  Pemetaan Masalah  #


... @Okt 2014...  ..Smoga Doski Makin Ahli Handle SaKaDo...
Karena Kurang Modal  ini bukan Sapi Saya.. Ga Ikutan Cuan Deh
# Pemetaan Masalah #



Tony Sapi :...Sangatlah betul jika di kota besar yang “modern” tentunya tidak layak dan pantas lagi untuk beternak, namun jika di daerah pedesaan yang jauh dari kota besar-peternakan juga menghilang, lalu siapa nantinya yang akan menyediakan produk peternakan bagi kita semua, karena di hutan pun sudah hampir musnah hewan2 nya ( di bakarin melulu sih hutannya)...


.....Pondasi Yang Kuat nya baru sebatas Fisik Kandang....






Sengaja saya coba flashback atas langkah-langkah semangat pemberdayaan ternak yang sudah dilalui di PeternakanSaKaDo karena seringkali banyak orang SILAP MATA... alias TERSILAU-kan atas penampakan di AKHIR-AKHIR perjalanan saja... alias melewatkan setiap tulisan di blog ini yang mengisyaratkan beratnya blajar NgangonPreneurship... karena tidak sedikit pihak penyandang dana yang TRAUMA dan Memendam rasa KECEWA ketika harapan CUAN dari beternak ini tidak kunjung datang juga..... termasuk pelajaran-pelajaran dari musim qurban 2014 yg baru berlalu... alias masih banyak kekurangan dan istrospkesi diri yang harus banyak di benahi...


..Domba Titipan , bukan Domba Saya Pribadi... Ga Ikutan Cuan Jg jadinya
# Pemetaan Masalah #

 Tony Sapi : ....Sedangkan yang datang dari kota, mereka sudah terlebih dahulu tersilaukan dan terbius oleh gemerlapnya informasi yang mereka dapat dari artikel di buku, majalah, koran, “internet”, dan mas-media lainnya. Di akui atau tidak, dalam kenyataannya semua artikel tersebut isinya hanyalah mengenai;  Keberhasilan Usaha Peternakan; “betapa menyenangkannya menjadi peternak” atau “Keuntungan besar akan dapat diraih dengan usaha peternakan.  Nyaris tak ada yang mempermasalahkan atau membahas mengenai kegagalan peternakan. Apakah pemberitaan yang serba gemerlap itu salah, sama sekali tidak... 


PUAS vs KECEWA = "HALF FULL HALF EMPTY"

Tergantung Dari Titik Mana Kita Memandangnya...


PASTI ADA yang SALAH ... jika sudah sekian lama belajar masih KAGA CUAN-CUAN JUGA... bahkan untuk sampai ke TITIK BALIK MODAL pun belum kena... nah mungkin BAB ANALISIS SITUASI harus mulai kita pelajari, agar musim qurban tahun 2015 nanti jadi titik balik untuk ikut merasakan bahagia nya dapat CUAN walaupun cuma recehan...





Hikmah Ember Yang Bocor  :....  kadang kita terlalu fokus mengejar hasil tetapi tidak memperhatikan prasyarat yang dibutuhkannya. Padahal ketika prasyarat ini tidak terpenuhi, hasil juga tidak akan tercapai. Itu pula-lah gambaran mayoritas pekerja saat ini, mereka bekerja keras dengan ember bocor (karena tergerus inflasi) dan kotor pula – tercampur debu-debu riba dan sejenisnya. ...



  

Ketika menghadapi masalah, terdapat empat pertanyaan pokok yang selalu muncul: 
  1. Masalah apa yang sedang dihadapi?
  2. Mengapa masalah itu terjadi?
  3. Tindakan apa yang harus diambil?
  4. Bagaimana memastikan rencana terlaksana?


    Hasil PEMETAAN atas MASALAH-MASALAH yang ada di kandang pemberdayaan ternak ini minimal bisa jadi bahan saya melangkah... di TITIK MANAKAH kira-kira saya akan SAGGUP BERTAHAN ... BERAPA LAMA SAYA AKAN SANGGUP BERTAHAN... dsb. dsb.. mau Fokus Pembibitan ataukah Penggemukan ? dsb dsb dsb... Fokus di SAPI kah. ? atau lebih enak banyakin Tebar Indukan Domba buat di tebar ke warga untuk dipelihara secara paroan via konsep UJI_NYALI alias Domba UJE...


    ...FOKUS CETAK SAPI QURBAN PREMIUM ?...
    ...Mari Kita SWOT Dulu ...




    .... PROSES : 
    ..Efisiensi Biaya @Tebar Bakalan UJE secara Paroan..
    ...Solusi Buat Ngirit Biaya Pakan..


    ....Fokus Pembibitan KADO kah.... ?


    Jika MISI Kampoeng Ternak masih TERLALU KETINGGIAN untuk dicapai.. berarti harus dengan penuh keikhlasan SAYA TURUNAN TARGET KPI Pribadi saya dalam belajar NgangonPreneurship ini.. yaitu khususon untuk KEPERLUAN QURBAN PRIBADI saja dulu... berhubung statusnya masih jadi SaKaDo_Thinker... alias masih di atas awang-awang.. belum brani jadi SaKaDo_Doer... mungkin jika tiba-tiba gedung kantor saya kerja beneran disita negara.. dan semua karyawan nya di pendi kan.. disitulah mau ga mau PINDAH QUADRANT yang sebenar nya akan dimulai...




    =====================================================


    Pengantar :
    Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, apa pun bidang tugasnya, manajer selalu menghadapi empat pertanyaan pokok:
    1. Apa yang sedang terjadi di unit kerja saya? BELUM BALIK MODAL !!!..
    2. Mengapa hal itu terjadi? HEWAN MATI, TERTIPU SAAT JUAL, BIAYA TINGGI..
    3. Tindakan apa yang harus diambil? JAUIN MAKSIAT, TILAWAH, SEGERA TOBAT
    4. Apa yang mungkin menghambat rencana/tindakan saya? KAGA INSYAF JUGA..
    Keempat pertanyaan itulah yang menjadi pekerjaan pokok manajer.  Manajer harus memecahkan persoalan, mengambil keputusan dan merencanakan pelaksanaan keputusan.  Dalam melaksanakan pekerjaan pokok tersebut, yang terjadi adalah: Mengolah informasi yang masuk dibenak seorang manajer dan menghasilkan keluaran output berupa sebab suatu persoalan, alternatif terbaik atau rencana pelaksanaan keputusan.

    Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:
      MASUKAN                            PROSES                                  KELUARAN
                  Informasi       =====>>       Benak Manajer      ====>>      Sebab Persoalan
                                                                                                    Tindakan


     ....OUT PUT Via TebarQurban... 
    ...Solusi Biar Dana Investasi Kembali Dengan Aman..


     
      ....OUT PUT Via Sinergi Penjualan... 
    ...Solusi Biar Ga Di Tipu Jagal Qurban Dadakan ...
     

    Bagaimana Meningkatkan Mutu Keputusan?
    Jika keputusan itu merupakan keluaran (ouput) seorang manajer, dengan melihat urutan terjadinya keputusan itu, maka mutu keputusan dapat diperbaiki dengan:
    1. Memperbaiki mutu masukan (input), Informasi yang diterima manajer haruslah benar, tepat waktu dan relevan
    2. Memperbaiki mutu proses, Informasi yang bermutu saja belum cukup.  Mutu Proses, dalam arti proses berpikir sistematis, juga menentukan mutu keputusan yang dihasilkan
    Apa mutu Proses itu?
    Berpikis sistematis dapat dibedakan dalam 4 proses:
    1. Analisis Situasi (AS)
    2. Analisis Persoalan (AP)
    3. Analisis Keputusan (AK)
    4. Analisis Persoalan Potensial (APP)
    Masalah yang berbeda, seringkali memerlukan proses berpikir sistematis yang berbeda.  Disinilah, kadang-kadang para manajer yang selalu berhadapan dengan segudang permasalahan perlu mengenali keempat sistematika tersebut sebagai pegangan.  Skema “Kerangka Proses Minaut” dapat dilihat pada lampiran.
    .....
    .....ANALISIS SITUASI.....

    Berbahagialah manejer yang selalu menghadapi masalah yang spesifik, “tunggal”.  Bagaimana kalau masalahnya rumit, kompleks? Kita harus mampu memecahkan masalah yang kita hadapi.  Masalah yang sudah jelas berarti telah terselesaikan setengahnya.  
      ===================================================
    .... Masalahnya @PeternakanSaKaDo itu Sangat Super Kompleks, karena pada awalnya dibangun dengan konsep saweran alias banyak isi kepala dan banyak kepentingan..sementara yang menjalankan di lapangan hanya 1 orang....  #...FAKTA...#
      ===================================================
     
    Dalam menganalisis situasi ada tiga tahapan yang harus kita lakukan : (1) memisah-misahkan masalah; (2) menentukan prioritas dan (3) menentukan proses yang cocok untuk menyelesaikannya (Menempatkan).

    I.      Memisah-misahkan
          Langkah pertama yang dilakukan adalah memisah-misahkan masalah yang ada.  Untuk apa? Agar menjadi beberapa masalah tunggal.
    1.    Rumusan masalah kadang-kadang terlalu umum.  Disini kita perlu mengajukan pertanyaan-pertanyaan spesifik (merinci), sehingga masalah-masalah tunggal yang sebenarnya dapat dipisahkan satu sama lain
    2.    Berbagai masalah kadang-kadang ada hubungan satu sama lain dan bisa disusun kerangka sebab-musababnya.  Mata rantai yang demikian akan lebih memudahkan kita untuk menyelesaikannya, yaitu menggunakan teknik Stairstepping.
    3.    Sering juga dihadapi masalah yang sudah lama terjadi dan tak kunjung tuntas, sebut saja masalah “abadi”.  Disini mungkin diperlukan pemisahan menurut bidang atau golongan tertentu

    II.    Prioritas
    Langkah memisah-misahkan menghasilkan sejumlah masalah tunggal.  Pertanyaan berikutnya adalah : “Mana masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu?”  Untuk menjawab pertanyaan ini maka kita perlu menetapkan skala prioritas.  Ada tiga pertimbangan yang bisa digunakan untuk menentukan prioritas:

    1.    Kegawatan (seriousness)
          Besarnya akibat atau kerugian yang dinyatakan dalam besaran kuantitatif.  Berapa rupiah, orang, produk, pelanggan?
    2.    Mendesak (urgency)
          Pertimbangan dari aspek waktu.  Masih dapat ditunda atau harus segera? Semakin pendek tenggang waktunya, semakin mendesak
    3.    Perkembangan
          Yaitu kecenderungan atau perkembangan akibatnya sendiri, semakin meningkat atau menurun
    Kita dapat menilai ketiga pertimbangan di atas Tinggi, Sedang, dan Rendah.  Masalah prioritas adalah masalah yang kegawatannya tinggi, mendesaknya tinggi dan perkembangannya juga tinggi. 

    III.   Menempatkan /Lokalisir Masalah
    Setelah kita memperoleh masalah tunggal yang prioritas, langkah berikutnya adalah menentukan proses yang cocok untuk menyelesaikannya.  Ada tiga kemungkinan sifat masalah:
    1.    Jika masalahnya berupa penyimpangan dari standar, dan memang perlu diketahui sebabnya maka dapat digunakan proses AP
    2.    Jika masalahnya berupa pilihan diantara sejumlah alternatif, maka dapat digunakan proses AK untuk menentukan alternatif terbaik 
    3.    Jika masalahnya berupa menentukan tindakan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan suatu keputusan, maka dapat digunakan proses AP yang mencoba mengidentifikasi persoalan potensial yang meungkin timbul dan menyiapkan tindakan preventif (pencegahan) dan tindakan protektif (penanggulangan)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar