Rabu, 28 Oktober 2015

Blajar Menghijaukan Bumi Agar bisa Menghasilkan Buah-buahan via De'Urbanization Lifestyle.....


 Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلَّا كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ مِنْهُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ وَمَا أَكَلَتْ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ وَلَا يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلَّا كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ

“Tak ada seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi sedekah baginya, dan yang dicuri akan menjadi sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang dimakan) itu akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh burung darinya, maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorangpun yang mengurangi, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya” . [HR. Muslim dalam Al-Musaqoh (3945)]



Foto ini adalah penampakan salah satu sudut desa di musim kemarau tahun 2011 lalu... pastilah sudah terbayang gimana kondisinya.. Puaaanasnya Pool bangets..  sampai kadang kita temukan bekas rumput dan jerami yang menghitam karena terbakar massal tidak tahan oleh teriknya cahaya matahari..

Mungkin ga beda jauh dengan kondisi di pedesaan lainnya di negara kita.. yang sudah mulai kesulitan sumber air karena infrastruktur irigasi sangat minim... namun selama hujan masih turun ke bumi... mustinya sih ga gundul-gundul amat sejauh mata pemandangannya.... 




Ga Enaknya Dekat Lahan Perhutani..
Kalo lagi musim Tebang Gundul Semua 

Nah.. yang bikin saya penasaran adalah.. mengapa di hamparan pemandangan tersebut sangat mnim pohon buah yang di tanam... di pinggir jalur cikamurang yang tidak jauh dari desa, sering saya temui sawah-sawah yg ditanamin pohon mangga... pola tumpang sari ini yang harus mulai kita contoh...  cuma mungkin kendalanya kembali kepada masalah mahalnya bibit... sehingga tidak semua petani sanggup membelinya... # Program Sedekah Pohon Buah #



 Target Ideal Penghijauan 100 thn nanti seperti 
Kampoeng WiraUsaha TegalWaru.. @mimpibangets.com

Apakah di Babakan Asem ini tidak ada pohon yg cocok..? atau mungkin juga tidak kuat tumbuh saat musim kemarau.. ataukah karena bibit buah itu TIDAK BISA terbeli oleh warga.. alias Costly sehingga tidak ada gerakan menanam massal bagi warga.. padahal kita sama sama tahu nilai ekonomis dari buah-buahan lumayan juga... 



Hipotesa tanah babakan Asem tidak cocok ditanamin pohon buah kontrakdiktif juga dengan fakta pa Kosim sempat ngirim beberapa peti buah-buahan saat musim panen mangga, dari jenis harumanis sampai GEDONG GINCU pun ada.. Minimal kalo saya dikirim buah mangga 1 pickup hasil panen dari beberapa pohon mangga tsb bisa bikin jus gratis untuk beberapa minggu..

..Menikmati Panen Buah @2012..
 

Jadi, ada peluang yang bisa kita jadikan sebuah gerakan menuju konsep BER-HI-BERBerpohon- Hijau nan rindang - Berbuah.. # jiplak jargonnya pemda bandung tempo doeloe...#



Kaya-kayanya sih menarik juga jika kita ciptakan TREND untuk mulai menanam pohon-pohon buah di lingkungan desa binaan kita ini dgn gerakan yg katanya buat level individu disebut  De'Urbanization Lifestyle..... atau LAND GRABS alias Perburuan Lahan Pertanian dalam skala Globalnya…




" ...Yang pertama adalah sikap masyarakat yang harus berubah dari fokus pada hak (milik)menjadi tanggung jawab (untuk memakmurkan). Ini tugas para ustadz untuk menjelaskan ke masyarakat bahwa lahan-lahan yang mereka miliki adalah amanah, yang semula hak bisa justru menjadi liability bila mereka tidak memakmurkannya. Liability di dunia karena membayari ongkosnya (pajak, penjagaan dlsb), juga liability di akhirat karena menyia-nyiakan amanah yang mestinya berguna untuk memakmurkan dirinya sendiri dan orang lain.." .

Nyari Bibit @Trubus Gunung Sahari.. 
Bisa Jebol Kantong kalo belinya disini mah
 

Simpelnya sih gini.. kita bikin pilot project di kavling yang kita miliki di desa untuk ditanamin berbagai macam buah-buahan.. siapa tahu nanti pemilik-pemilik lahan lainnya yang notabene orang kota akan tergerak menanam juga.. sehingga andai kelak suatu saat pohon-pohon buah itu panen barengan.. status desa Babakan Asem akan berubah menjadi Desa Sentra Buah-buahan... yang ujung-ujung nya akan mendatangkan aliran capital dari kota.. dan tentunya akan menjadi insprirasi buat warga agar ikut tergerak menanami lahan-lahan mereka dengan pohon-pohon bernilai komoditas tsb... dan siapa tahu 100thn yad saya dan pa Kosim di anugrahi KALPATARU karena Babakan asem jadi BER-HI-BER beneran..

Pohon Jabon Mulai Membuat Rindang Lingkungan Sekitar Kandang
28 April 2013


NEXT TARGET Proker Masa Tanam 2014... Blajar Berkebun Pisang ???


"Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon-pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya." (al-Waaqi'ah [56]: 28-33)

..UjiCoba Pisang Lokal...




...UjiCoba Nanam Pohon Belimbing..


... Prospek Masa Depan..
..Online Trading Bisnis Pete...



... Des'14  icip-icil kiriman buah mangga dari desa..


.... Des'14 Blajar Kemandirian Pangan..
..Walau Nyawah Cuma Ukuran RSS, Yang penting Ngelmu Nyawahnya ..



......Hasil Bibit Pisang dari Trubus Des'14 @ Bandung
Kalo Udah Panen Hati Riang tidak Kepalang..


 ..Des'14, Pilot_Project Patungan_Nyawah Mulai Berbuah...




.....Ikhtiar Agar Rada Adem....

....Des'14..

...NEXT TARGET Proker Masa Tanam 2015... ???
#.. Masih Nyari Ide dan Fulus nya.. #



@2015 Ternyata Saya Terjerumus Blajar Go Green Via Hidroponik...



======================================================================


Deurbanization Lifestyle…

Kota-kota besar yang menjadi pusat bisnis dan perdagangan dunia itu terus bergeser. Dari Roma, pindah ke Damaskus, pindah ke Konstantinopel yang kemudian berganti nama menjadi Istambul, kemudian pindah lagi ke  Vinesia, pindah ke Antwerp, Pindah ke London dan kemudian New York. Awalnya perpindahan itu mengikuti pusat pergerakan barang, belakangan mengikuti pusat pergerakan uang. Kemana pusat bisnis dan perdagangan kemudian akan bergeser ?




Saat ini-pun sudah sulit untuk mengambil satu kota dunia yang menjadi pusat bisnis dan perdagangan itu. Apakah masih di New York ?, atau sudah bergeser ke Singapore , Hongkong, Beijing dlsb ?. Kini tidak ada lagi satu kota di dunia yang begitu dominan-nya menjadi pusat bisnis dan perdagangan.
Mau Siang maupun Malam.. 
Bibit Penghijauan Boleh Datang.....26 April'13

Orang tidak lagi harus mengikuti pusat pergerakan barang ataupun pusat pergerakan uang. Teknologi informasi telah memungkinkan orang bisa tinggal dan hidup di mana dia mau, tanpa harus kehilangan jejak terhadap pergerakan barang dan pergerakan uang yaitu usaha dan perdagangan yang dia kendalikan.

Kering..... saat musim kemarau

Di luar dugaan kita semua, ternyata banyak eksekutuf dunia yang justru berkeinginan dan mulai tinggal dan mengendalikan usahanya dari negara-negara yang selama ini tidak terbayangkan oleh kita seperti Vietnam, Czech Republic, Bulgaria, Slovenia, Costa Rica, Tunisia dan Uruguay.

Ibukota Uruguay yaitu Montevideo misalnya, kini meiliki daya tarik tersendiri bagi eksekutif dunia untuk berkantor karena perbedaan waktu dengan New York yang hanya 1 atau 2 jam (tergantung daylight saving), dan perbedaan waktu dengan London hanya 3 atau 4 jam.

Orang yang berkantor di Montevideo bisa  dengan mudah menyesuaikan irama kerjanya dengan pusat – pusat bisnis di Amerika atau Eropa. Selain faktor perbedaan waktu, daya tarik kota atau negara yang menjadi tujuan tempat tinggal dan bekerja baru adalah karena faktor Human Development Index (HDI), infrastruktur, perpajakan, perijinan dan berbagai peraturan yang memudahkan.

Berpindah dari pusat-pusat bisnis dunia menuju tempat-tempat tinggal dan bekerja yang lebih disukai ini kini menjadi lifestyle baru yang eksotis yang sering menjadi impian banyak pekerja. Dalam tataran lokal, sebenarnya kita juga bisa membangun lifestyle seperti ini sambil mengatasi berbagi persoalan kota besar yang tidak kunjung bisa diselesaikan.

Apa enaknya sih misalnya bekerja di Jakarta dengan membuang 3 sampai 4 jam setiap hari di jalan, dengan biaya hidup yang mahal, banjir dan kemacetan belum nampak bisa diatasi, keamanan yang tidak terjamin, pencemaran udara dan airnya konon membuat begitu banyak anak terlahir autis ?

Tetapi Jakarta tetap menjadi tujuan utama anak-anak muda dari seluruh negeri yang telah menyelesaikan pendidikannya, Jakarta menjadi tumpuan harapan ketika di kampung tidak ada tempat kerja yang bergengsi. Disinilah masalahnya, orang mementingkan gengsi, citra atau gaya hidup metropolitan – meskipun hidup di metropolitannya sengsara.
Karena salah satu faktor pendorong urbanisasi itu adalah lifestyle metropolitan yang dipamerkan melalui acara-acara televisi, dan juga para pekerja ibukota yang tampil parlente ketika pulang kampung di musim lebaran – maka lifestyle ini mestinya bisa dilawan pula dengan lifestyle.
... Ngangon by remote @DuniaMaya...
 

Kaum pekerja kelas menengah sampai atas misalnya bisa menjadi pelopor gerakan yang saya sebut Deurbanization Lifestyle ini. Anda yang sudah mapan di Jakarta misalnya, kemungkinan Anda punya imaginasi untuk kerja dari kampung halaman Anda masing-masing, atau kerja dari kota yang memiliki kenangan tersendiri bagi Anda – kota tempat Anda bertemu pertama kali dengan calon ibunya anak-anak misalnya.

 Di posisi Anda saat ini, semua itu mestinya kini menjadi mungkin. Dengan bantuan teknologi, Anda tidak harus bertemu dengan mitra bisnis atau mitra kerja Anda setiap saat. Bila toh dibutuhkan sekali waktu Anda dengan mudah bisa terbang satu dua jam ke Jakarta.

Bila orang-orang makmur seperti Anda pulang kampung, multiplier effect-nya insyaAllah akan sangat berarti. Pertama dengan income Jakarta yang Anda belanjakan di kota atau kampung halaman akan berdampak besar pada ekonomi masyarakat setempat.

Kedua, dengan pengetahuan dan pengalaman Anda – Anda bisa menjadi katalisator  pembangunan ekonomi di daerah-daerah. Dan ketiga, bila hal ini dilakukan rame-rame menjadi lifestyle baru yang diidamkan oleh para pekerja – maka perkembangan ekonomi Indonesia akan terdorong untuk menyebar ke seluruh penjuru negeri.
Area Proyek KALPATARU.... biar ntar jadi  hijau saat GoogleEarth Lewat.. 

Lantas bagaimana memulainya ? beberapa jenis pekerjaan lebih memungkinkan dari yang lain. Tingkat manager ke atas yang umumnya bekerja berdasarkan target KPI (Key Performace Indicators) tertentu  akan lebih mudah untuk mulainya, karena kinerja mereka bukan berdasarkan kehadiran fisik tetapi berdasarkan hasil.



 Progress De'Urbanization LIfeStyle Jan 2014

Pekerjaan-pekerjaan seperti programmer, penulis (seperti yang saya lakukan !), accountant, data processing, back office administration dlsb. yang tidak secara langsung berhubungan dengan customer-nya day to day, juga lebih memungkinkan untuk membangun Deurbanization Lifestyle ini.

Selain faktor pekerjaan individu, pemerintah-pemerintah daerah di era otonomi daerah ini juga bisa menarik para putra daerah sukses untuk balik ke daerah dan ikut berperan memajukan daerahnya. Pemerintah setempat bisa memberi insentif daya tarik tertentu seperti mempermudah urusan perpajakan dan perijinan, perbaikan infrastruktur dlsb.







.... Progress Revitalisasi Lahan Tidur dgn JatiJBS nya Group Minyak ....
 

@Okt 2015..Masih Gersang...
...Apa Yang Salah Ama Lahan ini ??
Ataukah Visi GoGreen nya yang kurang Tocker..
#..Alias Kurang Fulus nya..#


...Lokasi Pemberdayaan Baru di Desa Sebelah..
#Patungan_Nyawah#


...Apa Yang Kita Pikirkan Dengan Spot ini ..
# Manajement Omprengan dalam PatunganNyaeah Yang di kelola secara One MAn Show Oleh Warga Desa nya..#







Hasil Semester ke-2 Blajar Go Green di Atap Rumah
..Jan-Aug 2015..


Wacana memindahkan ibukota yang sudah mulai dibicarakan sejak era Presiden Soekarno, entah kapan akan bener-bener bisa direalisir. Sementara itu ibukota kini sudah tidak lagi nyaman untuk tempat bekerja apalagi untuk tempat tinggal - lantas mengapa tidak sebagian kita mengejar mimpi kita untuk hidup, bekerja dan tinggal di kota-kota yang eksotis bagi diri kita masing-masing ? Wa Allahu A’lam.

Ketika "BERDIKARI" via WiraUSaha Peternakan tidak semudah kata-kata dalam ORASI para CAPRES...



Mumpung lagi panas-panas nya musim kampanye presiden... tema blog kali ini saya coba sambung sambungkan dengan kosa kata musim Debat Capres yang lagi pada rajin mengeluarkan istilah-istilah bertemakan BERDIKARI, ...KEMANDIRIAN, sampai ide EKONOMI KERAKYATAN dan cara membuat bangsa kita rada-rada MAKMUR melalui percepatan pembangunan di pedesaan, khususnya via alokasi anggaran APBN Rp1Miliar untuk tiap desa sesuai amanat UU DESA terbaru..


 ".....Imperialisme bukan saja sistem atau nafsu menaklukkan negeri atau bangsa lain, tapi imperialisme bisa juga hanya nafsu atau sistem mempengaruhi ekonomi negeri dan bangsa lain. Ia tak usah dijalankan dengan pedang atau bedil atau meriam atau kapal perang, tak usah berupa pengluasan daerah negeri dengan kekerasan senjata sebagai diartikan oleh Van Kol, tetapi juga berjalan dengan "putarlidah" atau cara "halus-halusan"........................."



Sudah rada lama juga rasanya saya tidak bisa sidak berkunjung langsung ke desa melihat suasana kandang, sehingga beberapa kurun waktu blog ini minim informasi progress pemberdayaan ternak menyangkut "DOMBA BERDIKARI" dan "DOMBA UJI_NYALI....". Faktor Transportasi menjadi kendala terbesar saat ini untuk menuju ke Desa karena kondisi lalu lintas Bandung-Sumedang-Cimalaka yang macetnya gila-gilaan... sementara kalo nunggu TOL CISUMDAWU kelar masih lama... terpaksalah harus coba alternatif moda transfortasi lain menuju ke TKP ..alias latihan TOURING 2x3jam bulak balik naik motor Bandung-Sumedang-Conggeang, walaupun badan pegalnya hancur-hancuran... 



@Masjid Cimalaka... 1/2 Jalan Menuju Desa Binaan


Setelah beberapa musim berinteraksi dengan warga Desa Babakan Asem via perintisan Wirausaha Peternakan Amatiran di SaKaDo_Academy ini, ternyata kondisi di lapangan tidak semudah membalik telapak tangan, apalagi seindah hasil analisa kelayakan di atas kertas.. BANYAK VARIAN KENDALA di lapangan yang mungkin susah dituangkan dengan kosa kata di buku-buku yang kebanyakan lebih membahas sisi sukses nya beternak...  TIDAK ADA SATUPUN buku yang khusus bercerita tentang aneka kegagalan jadi peternak dari A sampai Z (ya iyalah mana laku nanti..)... Semua buku pasti hanya sepintas membicarakan kegagalan dalam beternak ..yang akibatnya kita baru sadar belakangan bahwa kasus-kasus di lapangan itulah yang dimaksud buku tersebut... #GAGAL FAHAM#






Apang namanya... Putus Sekolah sampai SD
Smoga bisa jadi KADER TERNAK  "DOMBA BERDIKARI"...Amin


KEGAGALAN MEMANG PELAJARAN PALING BERHARGA... cuma kalo sudah beberapa tahun kita merintis belum juga keliatan ada hasilnya, MAKA pertanyaannya adalah SAMPAI HARGA BERAPAKAH kita masih tetap berani membayarnya ?... Kalo di hitung-hitung mah, alokasi dana-dana para ANGEL INVESTOR yang sudah tertanam di desa untuk perintisan pemberdayaan ternak sejak  2011 lalu, kayanya sudah melebihi angka yg di perdebatkan para capres.. namun ternyata kondisi SUKSES belum juga bisa kita rasakan, jangankan untuk CUAN...mencapai level balik modal aja nampaknya makin serasa menjauh....
PERBERDAYAAN itu MEMANG JALAN PANJANG...Tidak Bisa INSTAN Via PENCITRAAN

Artinya, selain faktor DANA.... ada FAKTOR LAIN yang SANGAT FUNDAMENTAL yang akan menentukan proses terjadinya PERUBAHAN dalam KONSPIRASI KEMAKMURAN BERSAMA di desa... masalah MENTAL warga desa yang lebih senang "KERJA SEKARANG dapat DUIT SEKARANG",  sehingga di beberapa tempat lain domba-domba bantuan pemerintah pada langsung di jual.... atau akibat jenis bantuan Ternak yang tidak sesuai dengan potensi kearifan lokal, sehingga tingkat kematiannya tidak bisa dikendalikan... atau masalah masih minimnya pengetahuan dan pengalaman warga dalam berwirausaha ternak dsb dsb ...adalah permasalahan yang menjadi pekerjaan rumah terbesar.. Plus bukan tidak mungkin kalo dulu yg di sidik KPK hanya pejabat-pejabat nya di kota, pesakitan gara-gara UU Desa itu bakal banyak di isi oleh para perangkat desa...  akibat euforia bagi bagi program bancakan di desa.. 

Jangan sampai dana-dana bantuan ke desa jadi kayak nabur garam ke laut.. tidak ada ngefeknya buat kemajuan desa dan warganya
...ZONA-ZONA-an Biar keren...



Ada 2 Ujicoba yang sudah kita coba mulai rintis sejak saya belajar Pindah Quadrant via berkandang @duniamaya ini, yaitu pemberdayaan ternak (paroan) "DOMBA UJI_NYALI" yang dipusatkan di sekitar area sentral SaKaDo_Academy yang buat gagah-gagahannya kita kasih nama ZONA 1 yaitu lokasi ngangon yang berada di radius 0-1Km dari Sentral SaKaDo_Academy..


ZONA-1... alias di sebelah kandang sentral SaKaDo_Academy


Ujicoba lainnya adalah program "DOMBA BERDIKARI", berlokasi di ZONA-2 sekitar 1-3Km dari Sentral, dimana mayoritas pemelihara nya adalah  warga golongan RTM alias Rumah Tangga Miskin.. bahasa kerennya warga Dhuafa.. yaitu warga yg tidak memiliki lahan garapan, tidak punya keterampilan khusus , anak putus sekolah, janda tua dsb-dsb... Misi Awal program untuk jangka pendek baru sebatas menciptakan perubahan aktivitas dari menggangur menjadi tukang angon, dan jangka Panjangnya tentu saja agar suatu saat hasil paroan dari kelolaan warga tersebut bisa dijadikan ternak bergulir untuk warga yang belum kebagian....



Area Proyek Bagi Hasil Menanam JatiJBS
sekaligus Zona nangon "DOMBA BERDIKARI"
untuk warga kategori RTM alis "Rumah Tangga Miskin"


Dari hasil obral-obrol dengan warga yang memelihara.. cerita-cerita klasik tentang kematian ternak merupakan TUGAS BERAT yang sampai saat ini belum bisa dipecahkan secara tuntas... hampir 15-20ekor hasil anakan "DOMBA BERDIKARI" tewas.... Bisa juga  penyebab kematian tersebut karena bantuan indukan yang diberikan kualitas ternaknya masih alakadarna... bukan ternak hasil silangan yang dijamin mutunya... untuk itulah, fungsi kandang Sentral SaKaDo_Academy ingin berupaya bisa membantu menyediakan pejantan-pejantan yang lebih berkualitas, agar setiap indukan yang di piara warga bisa di kawinkan dengan indukan yg cukup dewasa demi tercipta kualitas ternak yang makin baik di desa...



 Mike Tyson  : ...Semua orang bisa ber-strategi, tetapi ketika pukulan lawan mengenai muka Anda – baru Anda tahu..  apakah strategi Anda bekerja atau tidak

Entah wajar atau tidak terkait masih tingginya level kematian ternak tersebut, karena mungkin saja ilmu handling ternaknya baru pada mulai... namun kematian ternak baik yang indukan maupun anakan tentu saja membuat warga yg terlibat pemberdayaan ternak menjadi sedih.. terbayang jerih payah mereka tiap hari berpanas-panasan menggembala domba, namun ujung2nya berakhir dengan kematian jika bakalannya kurang berkualitas ...plus yang paling penting adalah...belum tentu mereka mendapat GANTI nya atas ternak yang mati...



Kualitas Pejantan.. .Kunci Perbaikan Mutu Ternak di Masa Depan... 
#Begitu Teorinya#


Seperti kisah si nenek janda tua di bawah ini, dari 3 indukan yang diberikan ada yang mati 1 ekor... otomatis tinggal 2ekor lah yang dia piara, jika 2 ekor mati lagi.. yaaa sudah.. HILANG HARAPAN si nenek karena kami belum tentu bisa memberikan gantinya karena hasil Ternak Bergulir akan memerlukan waktu yang lebih panjang lagi... wajar kalo dia minta indukan nya ditambah agar ngangonnya tidak tanggung capenya.. karena nangon 2-3ekor dengan nangon 10-20 effort nya sama.... 



Salah satu warga yang jadi sasaran pemberdayaan paroan bergulir "Domba BERDIKARI"


Dan masih banyak lagi problematika yang menjadi jebakan-jebakan kegagalan saat kita memulai wirausaha peternakan di desa binaan ini.. yang jelas benarlah sudah nasihat di bawah ini yang wajib menjadi bekal kita bahwa BEKERJA dengan IKHLAS harus menjadi PONDASI kegiatan perintisan belajar ternak di SaKaDo_Academy ini...


berMIMPI itu jelas lbh mudah dari BerBICARA, sayang....dan tak semua org yg pandai BICARA pandai pula MENULIS kan ucapannya.. apalagi nulisnya di Blog., tapiiiiii dari sekian banyak Org Yg pinter Nulis/NgeBLog.. hanya sedikit dari mereka yg Bisa MENGERJAKAN apa yang mereka Tuliskan... dan dari sedikit org yg BIsa BeKERJA itu....Hanya segelintir orang yg SANGGUP BEKERJA dgn IKHLAS untuk Mewujudkan Mimpi-mimpi Mereka....itulah mereka ORANG_ORANG PILIHAN Allah...



Kayanya memang akan menarik juga kalo kita bisa investarisasi masalah-masalah real di lapangan yang pernah timbul selama 4x musim qurban... karena info kegagalan beternak adalah informasi yang paling jarang di gembar gemborkan menurut kuliah imajiner nya Tony_Sapi....  mulai dari sisi produksi, sisi pemasaran.. sisi warga yang jadi SDM nya.. sampai masalah mental kita yang jantungnya empot-empotan karena modal kaga "BEP-BEP" juga... 

... Jebakan-Jebakan Masalah WiraUsaha Peternakan..
"..Biaya sekolah ilmu sapi" itu mahal... ada yang harus bayar SPP nya (rugi) sampai Rp 1 Miliar.. alias bangkrut usahanya dengan kerugian Rp 1 Miliar.. bahkan ada juga yang sampai kena SPP Rp 6 Miliar... saking Njelimet nya urusan "MERUBAH RUMPUT MENJADI DAGING' ini (persis seperti kotak-kotak diatas), Bahkan yang sudah 30 thn jadi bandar sapi saja kadang masih mengalami kerugian, apalagi PeternakanSaKaDo yang masih bau kencur ini... saya dan pa kosim pun sudah merasakan kena mahalnya STUPIDCOST yang lumayan gara-gara Ngelmu Sapi di Tahap-1 yang lalu..#


 "...MERUBAH RUMPUT MENJADI DAGING ITU TIDAK MUDAH.."



Yaaah.. mungkin yang paling realistis untuk tahap awal kedepan adalah memperbanyak area pasokan sumber pakan... alias banyak-banyak nanam bibit-bibit rumput yang lebih berkualitas sesuai dengan potensi desa.. biar kalo belum bisa jadi peternak sukses , minimal kita bisa berhasil jadi supplier bibit rumput ODOD ... yang penting UUJD.. "UJUNG_UJUNGnya_JADI_DUIT... "amin amin amin..