Senin, 10 Juni 2013

"Kajian Kebijakan Tata Niaga Komoditas Strategis: Daging Sapi ...... "




 Ingat.. Ingat.. 


Urusan DAGING itu ternyata kalo saya simpulkan ibarat NGURUS SAMPAH... #sama-sama bikin bau.#... banyak orang yg SENANG dengan kebersihan.. pandai nyuruh bersihin ini dan bersihin itu.. tapi hanya sedikit yang mau terjun langsung ngurusin sampahnya... apalagi kepikiran buat bikin bisnis ngangkutin sampah...  ibarat kata, walaupun kita jadi pejabat dinas kebersihan, tapi kalo emang ga pernah pegang sapu lidi.. bakal susah juga bantuin abang tukang sampah mempercepat kerjanya.. sehinga sampah-sampah dijalanan masih menumpuk tiap hari... dan  walhasil bagi sebagian kalangan yang berprofesi sebagai tukang sampah, cukuplah hanya punya cita-cita sebatas tadinya bertugas bersihin sampah di BANTAR GEBANG.. pindah mutasi jadi petugas sampah di MALL atau kantoran yg full AC...  

 Karena Anggarannya Rp18,7T kalo harga daging rusuh 
Kerugian negara nya juga Rp18,7T

Mengapa.. karena memang urusan DAGING Itu super ribet seperti ngurus SAMPAH..  orang mau ribut kaya apapun.. selama yang TERJUN cuma segelintir orang.. akhirnya hajat hidup orang banyak dari perdagingnan ini akan mentok juga menggantungkan nasibnya kepada pasukan sampah yang minoritas itu..



Kira-kira begitu setelah saya baca-baca rekomendasi KPK mengenai "Kajian Kebijakan Tata Niaga Komoditas Strategis: Daging Sapi" .. Indah didengar.. tapi bingung harus dari mana mulai merealisasikan nya ...persis kaya cita-cita bangsa untuk mewujudkan cita masyarakat Indonesia yang Adil dan Makmur yang kata orang makin jauh ajeh..
 

Area yang dinilai rawan korupsi, Yakni :
  1. Penggelapan impor sapi / daging sapi,  
  2. Impor sapi / daging sapi fiktif, 
  3. Penyalahgunaan prosedur importasi daging sapi, 
  4. Penyalahgunaan dana bansos ternak sapi dan 
  5. Suap dalam proses impor

Dalam dunia bisnis.. khususnya di bidang telekomunikasi.. atau perbankan. ada lembaga yg disebut sebagai CLEARING HOUSE.. yang menjadi "penengah" atau mediator dari para pelaku bisnis yang terkait.. lembaga clearing house inilah yang menjembatani tarik ulur kepentingan antar pelaku usaha.. kalo di duniasapi artinya antara peternak vs pedagang daging.. 



 





Apakah fungsi ini sebenarnya sudah ada atau bagaimana, kurang tahu juga bagaimana.. tapi kalo melihat dari tahun ke tahun urusan komoditas di negara kita selalu gonjang ganjing.. berarti memang ada yang salah...tukang sampahnya dibiarkan berjuang sendirian.. tanpa di bekali dengan peralatan yang memadai untuk memerangi sampah.. .mekanisme CLEARING HOUSE yang semestinya dijalankan oleh instansi terkait tidak jalan optimal, sehingga para pelaku yang masih amatiran ini harus di benturkan dengan para PEMODAL BESAR besar nan GLOBAL......

 Nasi Uduk Idaman... @Jatiwaringin.. 
....Cobain Dech.. bantuin promosi tetangga..

Yang jelas.. gara-gara gonjang ganjing TATANIAGA sapi ini... dompet di kantong serasa makin susah ajah buat nyicipin SOP IGA nya "BANG DAMAN" tetangga saya ini di pinggiran Jln Jatiwaringin PondokGede.... terakhir makan harganya masih nangkring di Rp12rb/mangkok.. sekarang sudah melambung jadi Rp17rb.. bayangkan jika nanti BBM jadi dinaikkan.. entah jadi brapa harga SOP IGA nya Bang Daman ini...tambah sia-sia saja ini kajian KPK, karena bikin isi dompet saya makin ga bisa berbicara.. hahaha

Yang Jelas.. dengan blajar point-point yang menjadi Kajian KPK atas TATA NIAGA DuniaSapi.. mudah-mudahan bisa menjadi bekal bagi para pembaca sekalian melengkapi paparan KULIAH UMUM dari Dosen Imajiner SaKaDo_Academy sebelumnya.. bahwa DuniaSapi itu adalah DuniaSampah.. Penuh dengan Bebauan.. Penuh dengan ranjau.. yang kalo kita tidak hati-hati bisa-bisa bikin kaki kita jadi berdarah-darah....


Ada tiga temuan dari kajian tersebut antara lain (1) kebijakan tata niaga tidak mencerminkan keberpihakan pada 6,2 juta peternak rakyat, peternak skala kecil dan menengah, (2) Kebijakan tata niaga tidak mengarah pada pengembangan industri daging sapi di sentra produksi, dan (3) Adanya kelemahan dalam kebijakan dan tata laksana impor akibat dominannya praktik-praktik rent-seeking dan kartel.




Minggu, 09 Juni 2013

Pesta Demokrasi di Desa Binaan pun TIBA...



Ga komplit rasanya jika kita bicara Desa Babakan Asem cuma dari sisi kegiatan perkandangan, karena yg namanya Social Entrepreneurship atau Bisnis Sosial itu idealnya juga mendapat support dan selaras dengan program kerja dari pemerintahan lokal setempat..  



Apalagi memang banyak sekali program-program pemerintah baik pusat maupun daerah yang bisa di sinergi kan dengan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di desa, seperti aktivitas di PeternakanSaKaDo ini..  Terlebih dengan semakin gencarnya TataKelola Pemerintahan yang semakin ketat, maka sharing ilmu dari pihak-pihak yang terbiasa bersentuhan dengan prinsip "Good Corporate Governance" akan menjadi nilai lebih dari suatu kegiatan pemberdayaan masyarakat yang kita kelola di desa binaan.. #simbiosis mutualisma dlm belajar kehidupan#


# Pesta Demokrasi Dimulai #

Bukan rahasia lagi, di level grassroot.. para Pejabat PNS yang menjalankan program bantuan pemerintah bisa-bisa malah malah kena perangkap K*K jika pihak-pihak yang mereka bantu juga termasuk kategori BAJINGUK.. alias "BaJingan berbau Cucunguk" .. misalnya bantuan program buat rakyat sudah diberikan, tapi menjadi bermasalah karena aspek administrasinya berantakan atau yg menerima bantuannya ternyata emang "kutukupret".atau bisa juga karena petugas PNS nya asal bagi-bagi dana hibah yang gratisan saja tanpa menyadari lingkup tanggung jawab yang di amanahkannya.. , bukan crita yang aneh jika kejadian dilapangan minggu kmarin di kirim ternak bantuan.. bulan depan dibilang pada mati... .


Jangan sampai pemangku kebijakan di dinas terkait ketiban sial kaya kasus KRIMINALISASI INDOSAT-IM2.. dimana yg jadi "kutukupret". nya malah sudah masuk penjara, tapi kasusnya masih lanjut terus karena kadung bergulir....


Tinggalkan "Mental Pemberdayaan" ...maka Program Pemberdayaan Bisa terus Berulang..., Create-lah Pasar.. ..... maka Pemberdayaan dan Keuntungan akan gampang di raih..#Bisnis Sosial#

Coba deh cek, brapa banyak sih bantuan dana KUR bank-bank plat merah yg ujung-ujungnya macet..  mungkin itu semua karena tatakelola pihak-pihak yang dibantu masih ada kendala dalam "mengejawantahkan" prinsip-prinsip GCG nya....


Pelantikan Panitia Pemilihan Kepala Desa Babakan Asem Maret 2013


Tanpa dukungan aparat setempat seperti kepala desa atau bahkan pa Camat, langkah suatu perintisan pemberdayaan yang amatiran seperti PeternakanSaKaDo ini pastilah akan berat.. karena dia akan berjuang sendirian.. syukur-syukur kalo donaturnya memang kuat.. nah kalo ternyata komitmen para donaturnya hanya jadi gerombolan semata bukan menjadi suatu pasukan yg solid.. pastilah misi jangka panjang kegiatan memberdayakan diri dan memberdayakan masyarakat itu tidak akan bernafas panjang.. alias belum seumur jagung sudah bubar jalan.. contoh paling sial misalnya kandang kena gusur atau diprotes warga..

..Suka Heran Ama yg Bangga Jadi GolPut..
si Abah ajah dgn Kopri Jadulnya masih Concern Dgn QS 13:11


Salah satu kunci sukses masih berjalannya kegiatan-kegiatan di PeternakanSaKaDo tidak terlepas dari kiprah pa Kosim Ahmadi sebagai Putra Babakan Asem yang senantiasa "well inform" dengan arah roda pemerintahan desa.. dukungan pemerintahan lokal atas keberadaan kandang pun membuat saya semakin nyaman dan yakin bahwa frekuensi niat baik kita bisa ada yang mendengar alias nyambung


 Rapat Panitia Pesta Demokrasi Desa

Sudah pasti setiap pergantian pemangku kebijakan akan membawa suatu perubahan.. dan perubahan inilah yang harus diantisipasi agar tetap berjalan dalam koridor "WIN-WIN SOLUTION" bagi setiap pihak.. khususnya yang membawa manfaat bagi kesejahteraan masyarakat di desa..


Pemaparan Program Kerja Sang Kandidat


Bukan tidak mungkin, kerjasama yang baik antara aparat pemerintahan lokal, potensi warga dan keterlibatan orang kota di proyek SaKaDo_Academy @PeternakanSaKaDo dalam blajar Change Management di Desa ini bisa menjadi inspirasi pihak lain. Inspirasi buat desa lain di seluruh pelosok negeri untuk tergerak memajukan desanya dalam rangka de-Urbanization LifeStyle. karena modal perubahannya sama-sama dimiliki... yaitu potensi alam, potensi masyarakat, dan potensi kearifan lokal untuk berkembang..

 "Geraidinar : ... Kaum pekerja kelas menengah sampai atas misalnya bisa menjadi pelopor gerakan yang saya sebut Deurbanization Lifestyle ini. Anda yang sudah mapan di Jakarta misalnya, kemungkinan Anda punya imaginasi untuk kerja dari kampung halaman Anda masing-masing, atau kerja dari kota yang memiliki kenangan tersendiri bagi Anda – kota tempat Anda bertemu pertama kali dengan calon ibunya anak-anak misalnya.




Truk Kandang pun tidak luput mendapat tugas.. menjadi Feeder bagi warga yg lokasi nya agak jauh dari Kantor Desa yang menjadi arena pencoblosan.. lumayan kali buat warga,  suasana ngumpul seperti ini moment-moment yang tidak tiap hari ada... minimal ada keceriaan sambil nunggu hasil perhitungan suara.. sebagian warga berlomba nangkap ikan yang di sediakan panitia pemilihan ...









K Skarang tinggal kita tunggu hasil QUICKCOUNTnya.. siapakah kandidat-kandidat kepala desa beserta program-program nya yang paling banyak di pilih warga...

Smoga warga Desa Babakan Asem mendapatkan pemimpin yang amanah dan mengayomi warganya.. amin

Kamis, 06 Juni 2013

Pesan Cinta dari Desa.... Agar kita Lebih Peduli Dengan Proses Edukasi Anak Negeri bersama SaKaDo_Academy...

 
".... Pa bantu menyuarakan hati orang tua murid disini, proses belajar mengajarnya engga berjalan ..... hampir tiap hari paling pagi gurunya datang jam 9, kalaupun datang bukan mengajar malah sibuk buka FB sama video, ...jadi anak2 pada item tiap hari belajar main bola dilapangan...."

Dua hari lalu saya mendapat bbm dari Pa Kosim.. bunyinya ya seperti kutipan copas diatas...  pertama kali membaca nya saya langsung termenung... dan otak saya langsung ngeHANG.. bingung mau ngerespon nya bagaimana..   pikiran jadi teringat sebuah bangunan SD yg sering saya lewati kalo mau nengok ke kandang....




Ada yg Punya Link dgn Program  "Indonesia Mengajar ?????

"
Ada timbul rasa salut dengan kepedulian pa Kosim atas nasib masa depan pendidikan anak2 di desa..  apalagi saya juga suka berulang kali ngingetin beliau sebagai salah satu tokoh penggerak desa.. jangan sampai nasib generasi anak cucu warga Babakan Asem kaya lagunya "Si Doel Anak Betawi..".. .. ketinggalan jaman saking perputaran perkembangan di sekitar wilayah desa sangat kencang...


Ambisi Kami Adalah membuat Tiruan KW-100 
dari PesantrenWirausaha JonggolFarm Versi Babakan Asem .. Amin..

ANTISIPASI sejak dini agar tidak terjadi Cultural Shock dari effect pembangunan jalan TOL dan BANDARA KERTAJATI yang akan melintasi Kawasan Sumedang sangat mutlak di perlukan biar generasi masa depan di desa tidak ketinggalan jaman, upaya minimalis saya dengan ngajak pa Kosim Chek In ke PesantrenWirausaha Jonggol Farm beberapa waktu lalu dan upaya pa Kosim studi banding ke beberapa FeedLot mudah-mudahan bisa menjadi sumber referensi dan inspirasi bagi pa Kosim bagaimana Desa Babakan Asem yang ideal di masa depan... Ada Pusat Keilmuan Dunia dan Akherat berupa aktivitas Pesantren.. ada Pula Pusat Perekonomian berupa IntegratedFarm berbasis pertanian-peternakan-perkebunan... #..Proyek Mimpi Setinggi Langit... Who Knows... #

Bangun Fisik Desa Sudah.. 
....Tinggal Bangun Mental Orang nya....

Konsep PERUBAHAN PERADABAN MANUSIA via Pendidikan, sudah pasti rumus nya sama... harus ada PELOPOR-PELOPORnya dahulu yang mau keluar masuk desa untuk melakukan kegiatan- REFORMASI PENDIDIKAN bagi wong Ndeso, yang dalam jangka pendek antisipasi itu mulai dilaksanakan dengan merintis aktivitas LIFESKILL Entreprenueship ala Profesi Para Nabi dalam pembentukan karakter kepemimpinan bagi "Generasi si Bolang" di Babakan Asem via konsep SaKaDo_Academy bagi anak anak di desa.. #daripada mereka rajin nonton sinetron dan infotainment..#
Perubahan peradaban ini bisa dimulai. Caranya dengan membangun kepribadian individu Muslim dengan Islam pada seluruh aspek kehidupan. Kemudian pembentukan keluarga-keluarga shalihah dengan seluruh nilai dan moralitasnya. Akhirnya akan terbentuk sistem masyarakat dengan seluruh interaksi sosial dan pengaturannya yang dinaungi dalam wadah institusi yang menjunjung tinggi nilai-nilai ilahiyah.
 @SaKaDo_Academy tinggal pilih
Mau Blajar Sapi.. Blajar KAmbing.. Blajar Domba.. atau Blajar Jati.. ???

Itulah sebabnya.. saya sangat tertarik rajin studi banding ke As-Syifa Boarding School di daerah subang, biar bisa keciptratan ide IntegratedFarm yang ideal.... karena dengan konsep model As Asyifa itulah Urusan Kandang dan Pendidikan islam buat anak negeri di Desa Babakan Asem bisa di temukan solusinya sekaligus..

Mengapa Harus Beternak....??
Karena beternak itu adalah Profesi Akhir Jaman



Dengan model As Syifa tersebut, Pengembangan Desa bisa jalan karena ada aliran uang dari kegiatan pendidikan yg berputar disana, urusan oknum guru yang malas mengajar pun bisa terpecahkan. karena mereka bisa menggali potensi lingkungan sekolahan untuk menutupi kebutuhan perutnya...inilah model Subsidi silang yang paling ideal mencerdaskan generasi anak negeri dgn motivasi ukhrowi.. bukan berdasarkan motivasi gajian bulanan saja..






Contoh lain yang dijadikan bahan studi banding untuk dibawa ke desa tentunya sekolahnya anak-anak saya di TKIT & SDIT IQRO pondok gede ini.. Senin-Jumat anak-anaknya pada menuntut ilmu di lingkungan TK-SD, sambil nunggu anak sekolah ibu-ibu nya ikutan LTQ blajar ngaji, dan di hari Sabtu-Minggu giliran bapak-bapaknya nya pada ikutan MAHAD dan pengajian di sekolahan.. ini mungkin tipikal ideal konsep SEKOLAH TERPADU..  dimana ikatan ortu dan anak tidak dibatasi oleh periode si anak sekolah disana..





Lihat pulalah foto ini.. sungguh saya sangat merasa beruntung bisa berkenalan dengan lingkungan sekolah model IQRO ini.. dimana saya bisa ikutan CAMPING BARENG ama pa Daud, sang gurunya anak-anak di sekolahan.. juga ama Pa Lukman, yang Buka usaha Mie Ayam di Kantin sekolah.. Atau dengan pa Adni sang driver teman sekolahnya anak-anak di Iqro, inilah KONSEP TERPADU yang di cita-citakan Ust Rahmat Abdullah (Alm) yang seharusnya bisa di Copas juga di tempat lain termasuk di Desa Babakan Asem someday somehow....  


Ga Kerasa,, Anak pertama Yg dulu TK.. saat ini sudah mau SMP..
..8 thn Pula kami sbg Ortu di warnai oleh SEKOLAH TERPADU @Islamic Centre IQRO... 

Mau Seberuntung Saya ?... carilah model sekolah kaya IQRO ini..... Insya Allah proses edukasi yang TERPADU buat Anak dan Ortunya bisa bikin orang lain jadi ngiri....

Perubahan Peradaban nya ga perlu canggih-canggih amat dan muluk-muluk., ..misalnya saja bgini... tadinya warga desa cuma dapat penghasilan kalo sawahnya panen... alias slama ini mereka ga pernah dapat jaminan penghasilan mingguan,. atau bulanan. Skarang.. karena ada berbagai macam inisiasi kegiatan yg di broadcast via blog sakado ini, warga desa yg terlibat sebagai AGEN PERUBAHAN menjadi punya tambahan penghasilan selain dari core business mereka sebagai petani...

.. Kita Awali Dengan Bikin Ruangan kelas Buat Ternak..
Next.. kita lanjutkan bikin ruangan Kelas beneran buat non Ternak..

Mudah-mudahan saja,, dengan "pembagian tugas" saya dan pa Kosim ini.. .benar-benar bisa membuat suasana Desa Babakan Asem semakin berubah..  pa Kosim bisa fokus kepada urusan perkandangan dengan arahan Dinas Ternak Jabar biar semakin mantap reformasi kandang nya.. saya pun bisa makin lancar kasak kusuk nyari info para "Angel Investor" program Indonesia Mengajar yang punya jam terbang dalam ngajarin Kurikulum MATERI TARBIYAH biar ikut bersinergi meramaikan desa via "De-Urbanization Lifestyle" amatiran..